Solo (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengajukan sebanyak 21.000 pelaku usaha dan pekerjanya untuk menerima bantuan sosial dari pemerintah daerah.
"Ada 21.000, di antaranya dari PKL (pedagang kaki lima), karyawan PKL, pedagang yang kiosnya ditutup, dan karyawan yang kiosnya ditutup," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Jumat.
Ia mengatakan jumlah tersebut bukan hanya dari warga Solo melainkan juga dari luar kota Solo. Meski demikian, akan ada pemilahan kembali terhadap data yang diajukan tersebut.
"Kami pilah sesuai dengan keputusannya nanti bagaimana. Tugas kami hanya mendata yang terdampak PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat)," katanya.
Sementara itu, diakuinya, hingga saat ini pedagang dengan usaha yang bergerak di sektor nonesensial masih belum diperbolehkan beroperasi.
"Aturan di PPM level 4 kali ini masih sama dengan aturan pada saat PPKM darurat minggu lalu, termasuk ada 14 dari 44 pasar tradisional di Solo yang masih tutup," katanya.
Mengenai anggaran, dikatakannya, sedang disusun oleh Pemkot Surakarta melalui persetujuan DPRD.
"Kami dari OPD hanya mengajukan yang terdampak," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kota Surakarta Tamso mengatakan sejauh ini ada sekitar 40.000 data yang diusulkan untuk menerima bantuan sosial dari Pemerintah Kota Surakarta.
Ia mengatakan jika usulan dari Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka diterima maka setiap penerima akan memperoleh bantuan berupa bahan pokok senilai Rp250.000.
Berita Terkait
Maksimalkan akses layanan kesehatan, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan hitung kecukupan Faskes
Selasa, 23 April 2024 14:30 Wib
Gibran minta kepala dinas melek media sosial
Jumat, 19 April 2024 22:54 Wib
Dinas Pertanian Kudus targetkan produksi padi 162.977 ton GKG
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
Gerbang Harapan, cara Pemkot Semarang jaring orang tua asuh siswa tak mampu
Rabu, 17 April 2024 20:22 Wib
Dua lokasi paling padat di Surakarta selama Lebaran 2024
Jumat, 5 April 2024 12:37 Wib
Pemotongan sapi di RPH meningkat jelang Lebaran
Kamis, 4 April 2024 8:00 Wib
Gibran larang mobil dinas untuk mudik Lebaran
Rabu, 3 April 2024 20:00 Wib
Dinhub Banyumas siapkan rekayasa lalu lintas saat mudik Lebaran
Selasa, 2 April 2024 15:38 Wib