Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar kembali menegaskan akan membatasi setiap perjalanan dinas yang tidak efektif bagi setiap jajarannya sebagai langkah untuk melakukan efisiensi anggaran.
"Kita akan membatasi perjalanan dinas. Menkeu akan potong perjalanan dinas 50 persen," ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan efisiensi ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar anggaran dapat dialokasikan ke hal-hal yang lebih bermanfaat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa setiap perjalanan dinas tidak berdampak banyak terhadap negara, institusi, maupun masyarakat. Dari penelitian yang pernah dibacanya, implikasi kebermanfaatan perjalanan dinas hanya 0,5 persen.
Maka ke depan, para pejabat tingkat pusat, rektor, maupun kanwil agar memanfaatkan teknologi pertemuan digital seperti Zoom. Ia memandang penggunaan teknologi digital dampaknya lebih besar ketimbang melakukan perjalanan dinas.
Di samping itu, uang yang dikeluarkan tidak akan sebesar ketika harus berangkat dari satu wilayah ke wilayah lain. Apalagi jika dahulu, setiap perjalanan dinas atau mengikuti seminar di suatu kota atau negara, banyak yang membawa rombongan. Hal tersebut tentu akan membuat pemborosan. Jadi, lanjut dia, jika bisa diselesaikan dua atau tiga orang, cukup itu saja yang berangkat.