Temanggung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meluncurkan kegiatan klinik pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas Pare dan Puskesmas Bulu.
Peluncuran klinik pelayanan kesehatan tradisional tersebut dilakukan oleh Staf Ahli Bupati Temanggung Bidang Kemasyarakatan, SDM, Pendidikan dan Kebudayaan Tri Raharjo di Puskesmas Pare, Kecamatan Kranggan, Temanggung, Kamis.
Dengan peluncuran klinik pelayanan kesehatan tradisional di dua puskesmas, Kabupaten Temanggung kini memiliki enam puskesmas yang menyelenggarakan layanan kesehatan tradisional, sebelumnya yakni Puskesmas Temanggung, Ngadirejo, Parakan, dan Pringsurat.
Baca juga: Ganjar minta kemampuan vaksinasi di fasilitas kesehatan ditingkatkan
Tri Raharjo mengatakan klinik pelayanan kesehatan tradisional ini sebetulnya pemerintah hanya memfasilitasi saja, karena sudah ada di masyarakat.
"Kegiatan ini sebenarnya sudah ada di masyarakat, hanya saja tidak terkoordinir sehingga pemerintah berkewajiban memfasilitasinya sehingga ada tempat yang mudah bagi masyarakat untuk bisa konseling atau menyampaikan sesuatu hal yang sifatnya tradisional," katanya.
Ia menuturkan melalui klinik pelayanan kesehatan tradisional ini masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang tanaman obat dan cara pijat tradisional.
Tri Raharjo mengharapkan klinik ini dapat menjadikan kemandirin masyarakat untuk mencegah tidak hanya kuratif, tetapi preventif sehingga masyarakat tidak usaha datang ke layanan kesehatan karena sudah sehat.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Taryumi menuturkan tujuan dari kegiatan ini adalah mengintegrasikan pengobatan konvensional oleh tenaga medis dengan obat tradisional sederhana dan keterampilan atau pelayanan terpadu serta penerapan asuhan mandiri pemanfaatan taman obat keluarga dan Akupresur yang berbasis masyarakat.
"Hal ini untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan secara mandiri bagi diri dan keluarganya," katanya.
Ia berharap dengan kegiatan inovasi ini pelayanan kesehatan di puskesmas tidak hanya berfokus pada pelayanan pengobatan yang konvensional dengan obat-obat medis saja tetapi juga bisa dipadukan dengan pelayanan kesehatan tradisional dengan obat tradisional sederhana yang mudah diterapkan.
Selain itu, katanya puskesmas mampu mempromosikan kesehatan tradisional yang aman kepada masyarakat, terutama obat tradisional sederhana dan keterampilan sederhana (akupresur).
"Dengan obat tradisional dan akupresur diharapkan dapat mempercepat kesembuhan sehingga mengurangi kontak sosial maupun fisik pada masa pandemi ini," katanya.
Baca juga: 25 nakes Puskesmas Keratonan Solo positif COVID-19, pelayanan ditutup sementara
Baca juga: Pemprov Jateng dorong Puskesmas jadi basis pengawasan COVID-19