Shanghai (ANTARA) - Polisi China menangkap lebih dari 80 orang dan menyita lebih dari 3.000 dosis vaksin palsu COVID-19 sebagai bagian dari kampanye untuk memerangi kejahatan terkait vaksin, menurut laporan kantor berita Xinhua.
Para tersangka telah melakukan penipuan dengan menjual vaksin palsu setidaknya sejak September tahun lalu, kata Xinhua pada Senin.
Xinhua juga menyebutkan bahwa semua sediaan vaksin palsu tersebut telah dilacak.
Vaksin palsu itu dibuat dengan menyuntikkan larutan atau infus garam ke dalam jarum suntik, katanya.
Para tersangka mungkin bermaksud mengirim vaksin palsu itu ke luar negeri, kata surat kabar yang didukung pemerintah China -- Global Times, yang mengutip pernyataan dari narasumber yang dekat dengan produsen vaksin utama China.
Operasi pelacakan vaksin palsu tersebut dilakukan oleh polisi di banyak tempat, termasuk di Beijing, Shanghai dan provinsi timur Shandong, kata Xinhua.
Negara-negara di seluruh dunia telah meluncurkan program vaksin dengan harapan mengakhiri pandemi virus corona yang sudah berlangsung selama setahun.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pemerintah Jepang dituntut warganya terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 8:50 Wib
Dinkes Kudus targetkan 99,5 persen anak dapat vaksin polio putaran 2
Senin, 19 Februari 2024 20:18 Wib
Solo targetkan 50.115 anak terima vaksin polio
Kamis, 18 Januari 2024 15:01 Wib
Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus
Kamis, 18 Januari 2024 7:44 Wib
Pemkot Semarang target vaksinasi polio sasar 202.989 anak
Selasa, 16 Januari 2024 8:38 Wib
Pemkab Kudus targetkan 93.781 anak mendapatkan vaksin polio
Senin, 15 Januari 2024 15:12 Wib
Agar liburan Natal aman dari COVID-19, ingat vaksin hingga masker
Minggu, 24 Desember 2023 8:41 Wib
Cegah COVID, Pemkot Semarang siapkan 1.000 vaksin penguat
Selasa, 12 Desember 2023 5:11 Wib