FK UMP berikan pengobatan gratis bagi korban banjir di Banyumas
Ini merupakan bentuk pengabdian pada masyarakat yang kami lakukan
Purwokerto (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) memberikan pengobatan gratis kepada korban banjir di Desa Sidamulya, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Kami adakan pengobatan gratis dengan menerjunkan Tim Medis Tanggap Bencana untuk membantu masyarakat yang terkena banjir di Desa Sidamulya. Ini merupakan bentuk pengabdian pada masyarakat yang kami lakukan," kata Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran UMP dr Susiyadi SpAn di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, tim medis tersebut terdiri atas enam dokter yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran UMP, yakni dr Susiyadi SpAn, dr M Fadhol Romdhoni MSi, dr Dewi Karita MSc, dr Ira Citra Ningrom SpPA, dr Refni Riyanto SpAn, dan dr Yunia Annisa SpPD MKes.
"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim medis FK UMP ini berkoordinasi pula dengan MDMC Banyumas dan instasi terkait di wilayah tersebut. Lokasi Posko Kesehatan bertempat di SDN 1 Sidamulya menjadi sangat penting bagi masyarakat sekitar yang terdampak banjir," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Prodi Profesi Ners UMP gelar bakti sosial
Sementara Kepala Program Studi Kedokteran UMP dr M Fadhol Romdhoni MSi mengatakan sebagian besar masyarakat yang datang memeriksakan kesehatannya di posko kesehatan tersebut mengeluhkan gatal dan demam.
"Warga yang datang sebagian besar menderita demam, dan juga gatal-gatal. Hal ini biasa terjadi pada musibah banjir. Insya Allah dengan minum obat dan istirahat cukup, bisa sembuh seperti sedia kala," katanya.
Salah seorang Perangkat Desa Sidamulya Ahmad Sauqi mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau MDMC Banyumas bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran UMP yang segera menurunkan tim medisnya di wilayah tersebut.
Menurut dia, layanan pengobatan gratis tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Desa Sidamulya yang terdampak banjir.
"Kami berterima kasih kepada MDMC Banyumas dan Fakultas Kedokteran UMP juga relawan lain yang sudah mendarmakan waktu dan tenaganya untuk membantu warga kami. Semoga banjir segera surut sehingga warga bisa beraktivitas seperti sedia kala," katanya.
Baca juga: UMP tetap konsisten berikan layanan penanganan COVID-19
Menurut dia, banjir yang menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen termasuk Desa Sidamulya yang terjadi sejak Kamis (29/10) malam merupakan yang terparah selama 16 tahun terakhir.
Ia mengatakan puluhan rumah di wilayah tersebut tergenang air hingga setinggi dada orang dewasa, sedangkan masyarakat yang terdampak banjir berada di Desa Sirau, Grujungan, dan Sidamulya.
"Bencana ini pun berdampak pada kesehatan warga, baik yang berada di pengungsian maupun yang masih bertahan di rumah masing-masing," jelasnya.
Ia mengatakan posko bencana yang didirikan di Desa Sidamulya, selain memberikan fasilitas kesehatan, juga membuka layanan trauma center dan dapur umum.
"Kami berusaha sebisa mungkin dan secepat mungkin menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat," katanya. (mjd/tgr)
Baca juga: UMP gelar pelatihan Histeria dukung usaha kemandirian pangan masyarakat
Baca juga: UMP kemas PKKMB secara daring
"Kami adakan pengobatan gratis dengan menerjunkan Tim Medis Tanggap Bencana untuk membantu masyarakat yang terkena banjir di Desa Sidamulya. Ini merupakan bentuk pengabdian pada masyarakat yang kami lakukan," kata Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran UMP dr Susiyadi SpAn di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, tim medis tersebut terdiri atas enam dokter yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran UMP, yakni dr Susiyadi SpAn, dr M Fadhol Romdhoni MSi, dr Dewi Karita MSc, dr Ira Citra Ningrom SpPA, dr Refni Riyanto SpAn, dan dr Yunia Annisa SpPD MKes.
"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim medis FK UMP ini berkoordinasi pula dengan MDMC Banyumas dan instasi terkait di wilayah tersebut. Lokasi Posko Kesehatan bertempat di SDN 1 Sidamulya menjadi sangat penting bagi masyarakat sekitar yang terdampak banjir," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Prodi Profesi Ners UMP gelar bakti sosial
Sementara Kepala Program Studi Kedokteran UMP dr M Fadhol Romdhoni MSi mengatakan sebagian besar masyarakat yang datang memeriksakan kesehatannya di posko kesehatan tersebut mengeluhkan gatal dan demam.
"Warga yang datang sebagian besar menderita demam, dan juga gatal-gatal. Hal ini biasa terjadi pada musibah banjir. Insya Allah dengan minum obat dan istirahat cukup, bisa sembuh seperti sedia kala," katanya.
Salah seorang Perangkat Desa Sidamulya Ahmad Sauqi mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau MDMC Banyumas bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran UMP yang segera menurunkan tim medisnya di wilayah tersebut.
Menurut dia, layanan pengobatan gratis tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Desa Sidamulya yang terdampak banjir.
"Kami berterima kasih kepada MDMC Banyumas dan Fakultas Kedokteran UMP juga relawan lain yang sudah mendarmakan waktu dan tenaganya untuk membantu warga kami. Semoga banjir segera surut sehingga warga bisa beraktivitas seperti sedia kala," katanya.
Baca juga: UMP tetap konsisten berikan layanan penanganan COVID-19
Menurut dia, banjir yang menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen termasuk Desa Sidamulya yang terjadi sejak Kamis (29/10) malam merupakan yang terparah selama 16 tahun terakhir.
Ia mengatakan puluhan rumah di wilayah tersebut tergenang air hingga setinggi dada orang dewasa, sedangkan masyarakat yang terdampak banjir berada di Desa Sirau, Grujungan, dan Sidamulya.
"Bencana ini pun berdampak pada kesehatan warga, baik yang berada di pengungsian maupun yang masih bertahan di rumah masing-masing," jelasnya.
Ia mengatakan posko bencana yang didirikan di Desa Sidamulya, selain memberikan fasilitas kesehatan, juga membuka layanan trauma center dan dapur umum.
"Kami berusaha sebisa mungkin dan secepat mungkin menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat," katanya. (mjd/tgr)
Baca juga: UMP gelar pelatihan Histeria dukung usaha kemandirian pangan masyarakat
Baca juga: UMP kemas PKKMB secara daring