Manajer Fundrising Wahidin Hasan dan Manajer Teritori Lazismu Jateng Agus Alwi menjelaskan keinginan Lazismu tersebut ketika bersilaturahmi ke kantor PWI Jateng, Selasa.
Delegasi Lazismu diterima Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS didampingi sejumlah pengurus harian, antara lain, Sekretaris Iwan Kelana, Widyartono, Solikun, dan Zaenal Abidin Petir.
Agus Alwi menjelaskan selama ini Lazismu Jateng proaktif terjun ke lokasi bencana sekaligus memberi bantuan kemanusiaan bagi korban bencana. Selain itu juga membangun rumah sakit-rumah sakit hingga melakukan bedah rumah di daerah-daerah.
"Sayangnya, tidak ada publikasi. Kami sering datang paling awal dan pulang paling akhir di lokasi bencana, namun hanya media internal yang memublikasikannya. Padahal publikasi tersebut penting untuk membangun kepercayaan umat yang telah menyerahkan kepercayaan kepada Lazismu," katanya.
Ia menyebutkan jumlah dana kelolaan Lazismu Jateng pada 2019 tercatat Rp70 miliar dan ditargetkan naik menjadi Rp80 miliar pada 2020.
Agus Alwi, Manajer Teritori Lazismu Jateng, menambahkan badan amal ini baru dikelola secara profesional sekitar 2,5 tahun lalu.
Ada 35 kantor Lazismu di daerah-daerah dengan jumlah 490 kantor layanan untuk menghimpun ZIS.
Lazismu saat ini fokus pada kegiatan produktif dan jangka panjang, sedangkan kegiatan seperti membagikan sembako hanya sekitar 40 persen dari alokasi bantuan.
Jaga public trust
Menanggapi keinginan Lazismu, Ketua PWI Jateng Amir Machmud menyatakan pihaknya siap menjalin kerja sama, antara lain, dengan memberi pelatihan jurnalistik bagi sukarelawan Lazismu.
Menurut Amir, publikasi bagi badan amal seperti Lazismu tetap penting sebagai upaya menjaga public trust.
"Memublikasi kegiatan amal bukan berarti riya atau pamer, melainkan bentuk menjaga public trust (kepercayaan publik) yang telah memberi amanah," katanya.
PWI Jateng yang sudah berpengalaman mendidik dan melatih jurnalisme berbagai kalangan dan mahasiswa tersebut siap memberikan pelatihan secara profesional.
"Bukan hanya mendidik cara menulis siaran pers yang laik siar, melainkan juga memberi pelatihan penulisan artikel, feature, foto jurnalistik, hingga konten untuk siaran televisi. Kami memiliki SDM lengkap dan berpengalaman," katanya. ***