Qurban-RendangMu, cara Lazismu Jateng perluas manfaat daging kurban
Semarang (ANTARA) - Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berupaya memperluas pemanfaatan daging kurban dengan menjalankan Program Qurban-RendangMu, yang mencakup pengolahan dan pengalengan sebagian daging kurban.
Pada acara peluncuran Program Qurban-RendangMu di Semarang, Selasa, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng KH Tafsir menyampaikan bahwa selama ini hewan kurban yang disembelih di masjid, mushala, dan tempat lain semua dagingnya langsung dibagikan kepada warga sekitar.
Guna memperluas pemanfaatan daging kurban, ia mengatakan, Muhammadiyah berupaya melakukan pengolahan dan pengalengan sebagian daging kurban selain membagikan langsung daging kurban kepada warga.
Daging kurban yang sudah diolah dan dikemas dalam kaleng, menurut dia, bisa disimpan dalam waktu lama dan dijadikan sebagai stok bantuan kemanusiaan ketika terjadi bencana.
"Kita tahu bahwa Indonesia rawan bencana alam, baik banjir, longsor, atau gempa bumi, yang hampir tidak pernah absen setiap tahun, sehingga setiap saat dibutuhkan kesiapsiagaan dan tanggap darurat untuk mengatasinya," kata dia.
Dia mengatakan bahwa penanganan dampak bencana membutuhkan sumber daya manusia, armada, dan logistik.
Program Qurban-RendangMu, menurut dia, dimaksudkan untuk memperkuat pasokan logistik penanganan dampak bencana.
"Selama ini sudah ada air kemasan sama mi instan. Kami coba bagaimana mereka juga bisa mendapatkan asupan nutrisi yang bergizi dan berkualitas, ya lewat ini. Tidak sekadar dikalengkan, tetapi siap saji dalam bentuk rendang," katanya.
Tafsir menyampaikan bahwa tidak semua daging dari sembelihan hewan kurban serahan warga diolah dan dikalengkan.
Menurut dia, sebagian besar daging hewan kurban akan tetap dibagikan langsung kepada warga dan hanya sebagian kecil yang diolah dan dikalengkan.
Manajer Area Lazismu Jateng Ikhwanusoffa menyampaikan bahwa Lazismu hanya akan mengambil sekitar 10 persen dari total hewan kurban yang ditangani oleh Muhammadiyah untuk Program Qurban-RendangMu.
"Pada Idul Adha 1444 Hijriah, Lazismu Jateng telah menentukan target Qurban-Rendangmu sebesar Rp6,15 miliar. Program ini tidak khusus untuk warga Muhammadiyah pengkurban (muqorib), tapi terbuka untuk umum," katanya.
Ia menjelaskan, Program Qurban-Rendangmu hanya menerima penyertaan dalam bentuk uang dengan nilai Rp21 juta untuk satu sapi atau Rp3 juta untuk 1/7 sapi (satu bagian kurban).
Dana yang terkumpul dalam Program Qurban-Rendangmu akan digunakan untuk membeli hewan kurban, yang akan disembelih di rumah potong hewan modern yang memenuhi persyaratan sertifikasi halal.
Ikhwanusoffa mengatakan bahwa selanjutnya daging hewan kurban tersebut akan diolah dan dikemas supaya sewaktu-waktu bisa disalurkan kepada warga yang membutuhkan bantuan.
Pada acara peluncuran Program Qurban-RendangMu di Semarang, Selasa, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng KH Tafsir menyampaikan bahwa selama ini hewan kurban yang disembelih di masjid, mushala, dan tempat lain semua dagingnya langsung dibagikan kepada warga sekitar.
Guna memperluas pemanfaatan daging kurban, ia mengatakan, Muhammadiyah berupaya melakukan pengolahan dan pengalengan sebagian daging kurban selain membagikan langsung daging kurban kepada warga.
Daging kurban yang sudah diolah dan dikemas dalam kaleng, menurut dia, bisa disimpan dalam waktu lama dan dijadikan sebagai stok bantuan kemanusiaan ketika terjadi bencana.
"Kita tahu bahwa Indonesia rawan bencana alam, baik banjir, longsor, atau gempa bumi, yang hampir tidak pernah absen setiap tahun, sehingga setiap saat dibutuhkan kesiapsiagaan dan tanggap darurat untuk mengatasinya," kata dia.
Dia mengatakan bahwa penanganan dampak bencana membutuhkan sumber daya manusia, armada, dan logistik.
Program Qurban-RendangMu, menurut dia, dimaksudkan untuk memperkuat pasokan logistik penanganan dampak bencana.
"Selama ini sudah ada air kemasan sama mi instan. Kami coba bagaimana mereka juga bisa mendapatkan asupan nutrisi yang bergizi dan berkualitas, ya lewat ini. Tidak sekadar dikalengkan, tetapi siap saji dalam bentuk rendang," katanya.
Tafsir menyampaikan bahwa tidak semua daging dari sembelihan hewan kurban serahan warga diolah dan dikalengkan.
Menurut dia, sebagian besar daging hewan kurban akan tetap dibagikan langsung kepada warga dan hanya sebagian kecil yang diolah dan dikalengkan.
Manajer Area Lazismu Jateng Ikhwanusoffa menyampaikan bahwa Lazismu hanya akan mengambil sekitar 10 persen dari total hewan kurban yang ditangani oleh Muhammadiyah untuk Program Qurban-RendangMu.
"Pada Idul Adha 1444 Hijriah, Lazismu Jateng telah menentukan target Qurban-Rendangmu sebesar Rp6,15 miliar. Program ini tidak khusus untuk warga Muhammadiyah pengkurban (muqorib), tapi terbuka untuk umum," katanya.
Ia menjelaskan, Program Qurban-Rendangmu hanya menerima penyertaan dalam bentuk uang dengan nilai Rp21 juta untuk satu sapi atau Rp3 juta untuk 1/7 sapi (satu bagian kurban).
Dana yang terkumpul dalam Program Qurban-Rendangmu akan digunakan untuk membeli hewan kurban, yang akan disembelih di rumah potong hewan modern yang memenuhi persyaratan sertifikasi halal.
Ikhwanusoffa mengatakan bahwa selanjutnya daging hewan kurban tersebut akan diolah dan dikemas supaya sewaktu-waktu bisa disalurkan kepada warga yang membutuhkan bantuan.