Muhammadiyah Magelang harapkan sinergi antara SMK dan politeknik
Magelang, Jateng (ANTARA) - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah mengharapkan adanya sinergi yang kuat antara pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan politeknik di daerah itu untuk memajukan dan mendukung keberhasilan pendidikan vokasi.
"Kami berharap bahwa sinergi antara SMK dan politeknik dapat memajukan serta mendukung keberhasilan pendidikan vokasi," kata Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari dalam keterangan tertulis di Magelang, Senin.
Pernyataan itu terkait dengan silaturahim dan pertemuan Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bakrun dengan pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang serta Kepala SMK Muhammadiyah, beberapa waktu lalu, di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, Kabupaten Magelang.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain pihak Badan Pembina Harian (BPH) dan Pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang serta sejumlah kepala SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Magelang luncurkan 'brand' baru Unimma
Hingga saat ini, kata Jumari, di daerahnya terdapat 14 SMK Muhammadiyah yang telah sepakat untuk melakukan kerja sama dalam mendukung keberhasilan pendidikan vokasi.
"Harapan akhirnya, tentu akan memberikan manfaat bagi umat dan bangsa," ujar dia.
Bakrun mengatakan perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia perlu terus mendapat dukungan dari pemerintah dan para pemangku kepentingan, sebagai bagian dari upaya melahirkan sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja dan berwirausaha.
"Yang dalam jangka panjang akan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi," katanya.
Beberapa SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang telah memiliki program pendidikan vokasi, yakni pendidikan yang mengacu pada penguasaan keahlian terapan bidang tertentu, di mana para siswa mendapat bekal terkait dengan teori dan implementasi pembelajaran, berupa praktik.
Ketika selesai menempuh pendidikan, katanya, para lulusan benar-benar siap kerja dan berwirausaha.
Ia juga mengatakan keberadaan Politeknik Muhammadiyah Magelang merupakan potensi besar dalam rangka mengembangkan pendidikan vokasi.
Ia juga mengemukakan pentingnya pengembangan SMK dan sinergi antara SMK-pendidikan tinggi vokasi, yang antara lain politeknik.
Baca juga: UMP buka pesantren untuk mahasiswa
"Kami berharap bahwa sinergi antara SMK dan politeknik dapat memajukan serta mendukung keberhasilan pendidikan vokasi," kata Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari dalam keterangan tertulis di Magelang, Senin.
Pernyataan itu terkait dengan silaturahim dan pertemuan Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bakrun dengan pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang serta Kepala SMK Muhammadiyah, beberapa waktu lalu, di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, Kabupaten Magelang.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain pihak Badan Pembina Harian (BPH) dan Pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang serta sejumlah kepala SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Magelang luncurkan 'brand' baru Unimma
Hingga saat ini, kata Jumari, di daerahnya terdapat 14 SMK Muhammadiyah yang telah sepakat untuk melakukan kerja sama dalam mendukung keberhasilan pendidikan vokasi.
"Harapan akhirnya, tentu akan memberikan manfaat bagi umat dan bangsa," ujar dia.
Bakrun mengatakan perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia perlu terus mendapat dukungan dari pemerintah dan para pemangku kepentingan, sebagai bagian dari upaya melahirkan sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja dan berwirausaha.
"Yang dalam jangka panjang akan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi," katanya.
Beberapa SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang telah memiliki program pendidikan vokasi, yakni pendidikan yang mengacu pada penguasaan keahlian terapan bidang tertentu, di mana para siswa mendapat bekal terkait dengan teori dan implementasi pembelajaran, berupa praktik.
Ketika selesai menempuh pendidikan, katanya, para lulusan benar-benar siap kerja dan berwirausaha.
Ia juga mengatakan keberadaan Politeknik Muhammadiyah Magelang merupakan potensi besar dalam rangka mengembangkan pendidikan vokasi.
Ia juga mengemukakan pentingnya pengembangan SMK dan sinergi antara SMK-pendidikan tinggi vokasi, yang antara lain politeknik.
Baca juga: UMP buka pesantren untuk mahasiswa