Kudus (ANTARA) - Sebanyak 132 desa/kelurahan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menerima bantuan "Jogo Tonggo Kit" atau perlengkapan jogo tonggo dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng sebagai stimulan untuk mendorong masyarakat lebih aktif dalam menanggulangi penyebaran penyakit virus corona.
Penyerahan perlengkapan jogo tonggo tersebut, diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo dan Komisi E DPRD Jateng, sedangkan Pemkab Kudus diwakili Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo di Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat.
"Kegiatan ini terkait dengan pemberdayaan masyarakat yang ingin memperkuat basis masyarakatnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo ditemui usai penyerahan perlengkapan jogo tonggo di Pendopo Kabupaten Kudus.
Baca juga: Banjarnegara terima bantuan program Jogo Tonggo
Untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka penanganan pandemi virus corona, kata dia, Pemprov Jateng mencoba memberikan stimulan berupa peralatan jogo tonggo.
Upaya penanganan virus corona, di antaranya dengan memutus mata rantai penularan, mencegah transmisi, dan mengubah perilaku masyarakat.
"Masyarakat sendiri yang melaksanakan karena menjadi garda terdepan, sedangkan rumah sakit merupakan garda paling belakang," ujarnya.
Karena bantuan tersebut sifatnya stimulan, dia berharap, ada langkah dari desa maupun swasta untuk mendukungnya, sehingga upaya penanggulangan penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di tingkat desa semakin maksimal.
Peralatan yang diberikan tersebut, meliputi sepuluh set alat pelindung diri (APD) sipil, sepuluh pasang sarung tangan dan sepatu bot, alat penyemprot otomatis satu buah, cairan pembersih tangan 50 liter, cairan disinfektan 30 liter, kemudian masker kain 1.000 buah.
Selain itu, lanjut dia, ada "thermo gun" atau pengukur suhu badan dan satu paket modul tentang penanganan COVID-19 dengan nilai bantuan untuk setiap paketnya sebesar Rp7,88 juta.
Prabowo menambahkan kasus corona di Provinsi Jateng memang tengah naik akibat penelusuran yang masif.
Untuk itu, lanjut dia, jogo tonggo bisa menjadi solusi yang tepat untuk menanggulangi penyebaran virus corona.
Beberapa langkah dalam jogo tonggo, di antaranya deteksi dini dengan mendata golongan-golongan yang rentan tertular, seperti balita, lansia, dan ibu hamil.
"Langkah berikutnya, dengan meningkatkan imunitas dengan membiasakan diri pola hidup bersih dan sehat. Mulai dari asupan makan yang bergizi hingga rajin mencuci tangan dengan sabun," lanjutnya.
Ketika imunitas terjaga, dia optimistis, masyarakat tidak akan mudah tertular berbagai penyakit, termasuk virus corona.
Sementara itu, Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo mengungkapkan Kabupaten Kudus sendiri telah menerapkan sistem jogo tonggo tersebut.
Dalam penerapan di lapangan, kata dia, masing-masing ada yang menerapkan dengan membuat portal dan memberlakukan lapor saat masuk.
Adanya bantuan perlengkapan jogo tonggo tersebut, dia berharap, peran satuan petugas di tingkat kecamatan maupun desa bisa lebih maksimal sehingga dapat menekan angka penebaran virus corona.
Baca juga: Ganjar siapkan Satgas "Jogo Tonggo", antisipasi warga kelaparan
Berita Terkait
Catatan akhir tahun 2023, Polresta Surakarta ungkap 132 kasus narkoba
Kamis, 28 Desember 2023 22:38 Wib
Rindam Diponegoro mulai latih 132 calon tentara
Selasa, 12 September 2023 22:42 Wib
Tragedi Kanjuruhan, Mahfud tegaskan 132 meninggal karena penggunaan gas air mata
Kamis, 20 Oktober 2022 16:34 Wib
132 anak ikuti khitanan massal Baznas Banjarnegara
Sabtu, 25 Juni 2022 23:09 Wib
TSTJ targetkan 132.000 pengunjung sebelum tutup sementara
Kamis, 12 Mei 2022 17:06 Wib
Pesawat Boeing 737-800 China jatuh, 132 penumpang tewas
Selasa, 22 Maret 2022 11:21 Wib
Kasus Omicron meluas ke 132 negara
Senin, 3 Januari 2022 14:32 Wib
63.132 pekerja rokok di Kudus diusulkan menjadi calon penerima BLT
Rabu, 13 Oktober 2021 16:37 Wib