PTPN optimistis pembangunan kawasan industri Batang terealisasi pada 2021
Batang (ANTARA) - Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Gani optimistis pembangunan kawasan industri terpadu di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan terealisasi pada 2021 untuk menampung relokasi investasi asing ke Indonesia.
"Pak Presiden Jokowi meminta (lahan, red.) seluas 450 hektare (di Batang, red.) pada awal tahun depan sudah siap untuk dibangun. Oleh karena itu, kami kerja keras," katanya di Batang, Selasa.
Untuk merealisasikan hal itu, PTPN III melalui anak usahanya yaitu PTPN IX membentuk konsorsium dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero), dan Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) untuk mewujudkan perintah Presiden Jokowi.
"Oleh karena itu, pada tahap pertama kami akan bangun industri dulu pada lahan milik PTPN IX seluas 450 hektare dari 4.300 hektare. Kami bentuk masterplan yang dikelola oleh PTPN, PTPP, dan KIW yang nanti kami bentuk konsorsium untuk menyiapkan kawasan ini," katanya.
Baca juga: Tinjau Kawasan Industri Batang, Presiden: Tujuh perusahaan pasti relokasi ke Indonesia
Abdul Gani mengatakan fasilitas yang akan dibangun di kawasan industri Batang terbilang lengkap dengan kemudahan akses.
"Kelebihan Kabupaten Batang, tanah tidak ada pembebasan. Kami juga akan mendorong bagaimana kawasan ini kompetitif terhadap kompetitor global seperti Vietnam dan Kamboja," katanya.
Ia mengatakan untuk menarik minat investor asing maka perlu ada fasilitas yang kompetitif dan harga yang lebih murah dibanding negara Vietnam maupun Kamboja.
"Kita harus kompetitif. Industri akan pilih satu industri yang kompetitif, tidak ada cara lain. Ketika pelayanan BKPM cepat, infrastruktur lengkap, harga kompetitif maka investor akan masuk dalam wilayah yang kompetitif," katanya.
Baca juga: Kepala BKPM: Investor tak perlu beli lahan di Kawasan Industri Batang
Ia menilai posisi kawasan industri di Kabupaten Batang sangat strategis karena dilalui jalan tol, kereta api, dan berdekatan dengan jalan pantai utara (pantura) Jawa, serta memiliki kedalaman 15 meter dari sisi laut sehingga bisa disinggahi kapal berukuran 30 ribu gross tone.
"Nanti ada exit tol. Pelindo juga akan membangun pelabuhan dan Kereta api akan membangun 'dry port' (di sekitar kawasan, red.) ini," katanya.
Kendati sedang fokus dalam membangun kawasan industri Batang, pihaknya tidak akan meninggalkan kawasan industri Kendal dan Kabupaten Brebes.
"Kawasan industri Batang akan saling bahu-membahu dengan Kendal dan Brebes untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai sub sentra industri nasional. Kita sebagai instrumen negara maka tentunya akan mendukung apa pun yang diinginkan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan," katanya.
"Pak Presiden Jokowi meminta (lahan, red.) seluas 450 hektare (di Batang, red.) pada awal tahun depan sudah siap untuk dibangun. Oleh karena itu, kami kerja keras," katanya di Batang, Selasa.
Untuk merealisasikan hal itu, PTPN III melalui anak usahanya yaitu PTPN IX membentuk konsorsium dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero), dan Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) untuk mewujudkan perintah Presiden Jokowi.
"Oleh karena itu, pada tahap pertama kami akan bangun industri dulu pada lahan milik PTPN IX seluas 450 hektare dari 4.300 hektare. Kami bentuk masterplan yang dikelola oleh PTPN, PTPP, dan KIW yang nanti kami bentuk konsorsium untuk menyiapkan kawasan ini," katanya.
Baca juga: Tinjau Kawasan Industri Batang, Presiden: Tujuh perusahaan pasti relokasi ke Indonesia
Abdul Gani mengatakan fasilitas yang akan dibangun di kawasan industri Batang terbilang lengkap dengan kemudahan akses.
"Kelebihan Kabupaten Batang, tanah tidak ada pembebasan. Kami juga akan mendorong bagaimana kawasan ini kompetitif terhadap kompetitor global seperti Vietnam dan Kamboja," katanya.
Ia mengatakan untuk menarik minat investor asing maka perlu ada fasilitas yang kompetitif dan harga yang lebih murah dibanding negara Vietnam maupun Kamboja.
"Kita harus kompetitif. Industri akan pilih satu industri yang kompetitif, tidak ada cara lain. Ketika pelayanan BKPM cepat, infrastruktur lengkap, harga kompetitif maka investor akan masuk dalam wilayah yang kompetitif," katanya.
Baca juga: Kepala BKPM: Investor tak perlu beli lahan di Kawasan Industri Batang
Ia menilai posisi kawasan industri di Kabupaten Batang sangat strategis karena dilalui jalan tol, kereta api, dan berdekatan dengan jalan pantai utara (pantura) Jawa, serta memiliki kedalaman 15 meter dari sisi laut sehingga bisa disinggahi kapal berukuran 30 ribu gross tone.
"Nanti ada exit tol. Pelindo juga akan membangun pelabuhan dan Kereta api akan membangun 'dry port' (di sekitar kawasan, red.) ini," katanya.
Kendati sedang fokus dalam membangun kawasan industri Batang, pihaknya tidak akan meninggalkan kawasan industri Kendal dan Kabupaten Brebes.
"Kawasan industri Batang akan saling bahu-membahu dengan Kendal dan Brebes untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai sub sentra industri nasional. Kita sebagai instrumen negara maka tentunya akan mendukung apa pun yang diinginkan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan," katanya.