Stabilkan harga, Bupati Batang pimpin OP gula di pasar
Batang (ANTARA) - Bupati Batang Wihaji bersama Wakil Bupati Suyono dan Komandan Komando Distrik Militer 0736/Batang Letkol Kaveleri Henry RJ Napitupulu memimpin kegiatan operasi gula pasir di Pasar Induk Bawang seiring dengan melonjaknya harga bahan komoditi itu di pasaran hingga mencapai sekitar Rp17 ribu per kilogram.
"Harga gula pasir di pasaran kini mencapai Rp16.000 per kilogram hingga Rp20 ribu/ kilogram padahal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) hanya Rp12.500/ kilogram. Oleh karena, kami ingin melakukan OP di pasar," kata Bupati Wihaji di Batang, Selasa.
Menurut dia, lonjakan harga gula pasir yang kian melambung di sejumlah pasar tradisional sudah mendapat respons dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Batang.
Baca juga: Disperindag Jateng gelar operasi pasar gula pasir 4 ton di Kudus
"Oleh karena, untuk menstabilkan harga gula, kami menggandeng Perum Bulog Kandeman dan PT Industri Gula Nusantara (IGN) menggelar Operasi Pasar (OP), Selasa (19/5)," katanya.
Ia mengatakan Perum Bulog telah menyediakan sebanyak 15 ton gula pasir dan PT IGN 5 ton yang siap dididistribusikan di 4 titik pasar yaitu Pasar Induk Batang, Warungasem, Limpung, dan Bawang.
Pada kesempatan itu, Wihaji juga mengajak warga tetap menjaga jarak saat kegiatan OP sebagai upaya mengantisipasi pencegahan dan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).
"Kami minta warga yang antre membeli gula agar mematuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak (physical distancing) dan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Pedagang sembako Rohmah mengatakan bahwa kenaikan harga gula pasir sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu karena pasokan bahan rasa manis menipis.
"Saat ini harga kebutuhan pokok yang paling tinggi adalah bawang merah mencapai sekitar Rp50 ribu per kilogram. Demikian pula, harga gula masih mencapai sekitar Rp16 ribu/ kilogram," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang dan Bulog siapkan 5 ton gula pasir untuk operasi pasar
Baca juga: Operasi pasar, Bulog stabilkan harga gula Rp12.500
"Harga gula pasir di pasaran kini mencapai Rp16.000 per kilogram hingga Rp20 ribu/ kilogram padahal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) hanya Rp12.500/ kilogram. Oleh karena, kami ingin melakukan OP di pasar," kata Bupati Wihaji di Batang, Selasa.
Menurut dia, lonjakan harga gula pasir yang kian melambung di sejumlah pasar tradisional sudah mendapat respons dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Batang.
Baca juga: Disperindag Jateng gelar operasi pasar gula pasir 4 ton di Kudus
"Oleh karena, untuk menstabilkan harga gula, kami menggandeng Perum Bulog Kandeman dan PT Industri Gula Nusantara (IGN) menggelar Operasi Pasar (OP), Selasa (19/5)," katanya.
Ia mengatakan Perum Bulog telah menyediakan sebanyak 15 ton gula pasir dan PT IGN 5 ton yang siap dididistribusikan di 4 titik pasar yaitu Pasar Induk Batang, Warungasem, Limpung, dan Bawang.
Pada kesempatan itu, Wihaji juga mengajak warga tetap menjaga jarak saat kegiatan OP sebagai upaya mengantisipasi pencegahan dan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).
"Kami minta warga yang antre membeli gula agar mematuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak (physical distancing) dan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Pedagang sembako Rohmah mengatakan bahwa kenaikan harga gula pasir sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu karena pasokan bahan rasa manis menipis.
"Saat ini harga kebutuhan pokok yang paling tinggi adalah bawang merah mencapai sekitar Rp50 ribu per kilogram. Demikian pula, harga gula masih mencapai sekitar Rp16 ribu/ kilogram," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang dan Bulog siapkan 5 ton gula pasir untuk operasi pasar
Baca juga: Operasi pasar, Bulog stabilkan harga gula Rp12.500