Kesulitan cari nafkah, disabilitas terdampak COVID-19 di Wonosobo butuh bantuan
Wonosobo (ANTARA) - Penyandang disabilitas terdampak pandemi virus corona penyebab COVID-19 di Kabupaten Wonosobo membutuhkan bantuan bahan pangan karena mereka telah kesulitan untuk mencari nafkah, kata aktivis sosial yang juga penasihat Lions Club Wonosobo-Dieng, Agus Purnomo.
Agus di Wonosobo, Jumat, mengatakan wabah corona membuat pergerakan sosial ekonomi menjadi sangat terbatas dan mulai dirasakan sejumlah warga di berbagai wilayah di Kabupaten Wonosobo.
Ia menyebutkan banyak warga, terutama penyandang disabilitas mengalami kesulitan dalam menyambung hidup sehari-hari, akibat semakin minimnya pengguna jasa yang biasa menjadi ladang pencaharian mereka.
Baca juga: Pemkab Pekalongan siapkan 73.000 paket sembako terdampak COVID-19
"Hari ini kami bersama Lions Club Wonosobo-Dieng dan Koordinator TKSK berkeliling ke sejumlah wilayah untuk menyalurkan bantuan berupa paket bahan pokok untuk meringankan beban hidup para disabilitas yang merasakan dampak wabah corona ini semakin menyulitkan mereka mengais rezeki," katanya.
Menurut dia dengan menurunnya aktivitas masyarakat karena adanya pembatasan pergerakan sosial maupun ekonomi, sejumlah penyandang disabilitas bahkan sampai menghubunginya agar secepatnya dibantu untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka.
"Kemarin ada warga disabilitas netra dari Mojo Tengah yang langsung menelpon dan mengeluh kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hariannya karena panti pijatnya sudah beberapa hari ini tidak pernah didatangi pasien," katanya.
Oleh karena itu, Agus kemudian langsung berkoordinasi dengan Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Wonosobo Tri Purwanto untuk melakukan pendataan warga disabilitas lainnya yang mengalami hal serupa.
Meskipun persediaan paket bantuan sembako yang ada di Lions Club mulai menipis, Agus menyebut pada akhirnya tetap berangkat ke sejumlah wilayah.
"Hari ini kami membawa 19 paket sembako yang masing-masing terdiri atas 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, 1 liter minyak goreng dan juga bumbu dapur, untuk para warga disabilitas di wilayah Mojotengah, Kertek, Kalikajar, dan Leksono,” tuturnya.
Distribusi bantuan dari Lions Club Wonosobo-Dieng tersebut, menurutnya sudah berlangsung beberapa hari terakhir, dengan sasaran beragam mulai dari pedagang keliling, kusir dokar, pengemudi ojek pangkalan sampai buruh di pasar, dan kalangan warga tidak mampu lainnya.
Koordinator TKSK Kabupaten Wonosobo, Tri Purwanto menyebut sebagian besar dari mereka saat ini benar-benar berharap agar secepatnya ada bantuan dan uluran tangan agar beban hidup harian tidak semakin berat.
"Untuk Kabupaten Wonosobo, kami sudah melakukan pendataan warga yang masuk kategori tidak mampu dan sangat membutuhkan bantuan saat ini tidak kurang dari 60.500 keluarga, karena aktifitas keseharian mereka tidak lagi bisa menopang kebutuhan hidupnya," katanya.
Bersama TKSK di wilayah masing-masing, dia terus berkoordinasi untuk mengumpulkan data dan berusaha menggalang kepedulian berbagai pihak agar bersedia membantu mereka.
Ia mengaku sangat bersyukur dan mengapresiasi sejumlah elemen masyarakat maupun komunitas yang telah bergerak secara mandiri untuk menyalurkan bantuan kepada warga miskin.
"Semoga semangat untuk saling membantu di Kabupaten Wonosobo ini terus terjaga sampai wabah COVID-19 ini benar-benar selesai, karena tanpa adanya kepedulian dari saudara-saudara kita yang lebih mampu, maka semakin banyak warga yang akan sulit bertahan hidup," katanya.
Baca juga: DPRD Jateng ingatkan bantuan bagi warga terdampak COVID-19 agar tepat sasaran
Baca juga: Polda Jateng bantu warga miskin terdampak COVID-19 di Temanggung
Agus di Wonosobo, Jumat, mengatakan wabah corona membuat pergerakan sosial ekonomi menjadi sangat terbatas dan mulai dirasakan sejumlah warga di berbagai wilayah di Kabupaten Wonosobo.
Ia menyebutkan banyak warga, terutama penyandang disabilitas mengalami kesulitan dalam menyambung hidup sehari-hari, akibat semakin minimnya pengguna jasa yang biasa menjadi ladang pencaharian mereka.
Baca juga: Pemkab Pekalongan siapkan 73.000 paket sembako terdampak COVID-19
"Hari ini kami bersama Lions Club Wonosobo-Dieng dan Koordinator TKSK berkeliling ke sejumlah wilayah untuk menyalurkan bantuan berupa paket bahan pokok untuk meringankan beban hidup para disabilitas yang merasakan dampak wabah corona ini semakin menyulitkan mereka mengais rezeki," katanya.
Menurut dia dengan menurunnya aktivitas masyarakat karena adanya pembatasan pergerakan sosial maupun ekonomi, sejumlah penyandang disabilitas bahkan sampai menghubunginya agar secepatnya dibantu untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka.
"Kemarin ada warga disabilitas netra dari Mojo Tengah yang langsung menelpon dan mengeluh kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hariannya karena panti pijatnya sudah beberapa hari ini tidak pernah didatangi pasien," katanya.
Oleh karena itu, Agus kemudian langsung berkoordinasi dengan Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Wonosobo Tri Purwanto untuk melakukan pendataan warga disabilitas lainnya yang mengalami hal serupa.
Meskipun persediaan paket bantuan sembako yang ada di Lions Club mulai menipis, Agus menyebut pada akhirnya tetap berangkat ke sejumlah wilayah.
"Hari ini kami membawa 19 paket sembako yang masing-masing terdiri atas 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, 1 liter minyak goreng dan juga bumbu dapur, untuk para warga disabilitas di wilayah Mojotengah, Kertek, Kalikajar, dan Leksono,” tuturnya.
Distribusi bantuan dari Lions Club Wonosobo-Dieng tersebut, menurutnya sudah berlangsung beberapa hari terakhir, dengan sasaran beragam mulai dari pedagang keliling, kusir dokar, pengemudi ojek pangkalan sampai buruh di pasar, dan kalangan warga tidak mampu lainnya.
Koordinator TKSK Kabupaten Wonosobo, Tri Purwanto menyebut sebagian besar dari mereka saat ini benar-benar berharap agar secepatnya ada bantuan dan uluran tangan agar beban hidup harian tidak semakin berat.
"Untuk Kabupaten Wonosobo, kami sudah melakukan pendataan warga yang masuk kategori tidak mampu dan sangat membutuhkan bantuan saat ini tidak kurang dari 60.500 keluarga, karena aktifitas keseharian mereka tidak lagi bisa menopang kebutuhan hidupnya," katanya.
Bersama TKSK di wilayah masing-masing, dia terus berkoordinasi untuk mengumpulkan data dan berusaha menggalang kepedulian berbagai pihak agar bersedia membantu mereka.
Ia mengaku sangat bersyukur dan mengapresiasi sejumlah elemen masyarakat maupun komunitas yang telah bergerak secara mandiri untuk menyalurkan bantuan kepada warga miskin.
"Semoga semangat untuk saling membantu di Kabupaten Wonosobo ini terus terjaga sampai wabah COVID-19 ini benar-benar selesai, karena tanpa adanya kepedulian dari saudara-saudara kita yang lebih mampu, maka semakin banyak warga yang akan sulit bertahan hidup," katanya.
Baca juga: DPRD Jateng ingatkan bantuan bagi warga terdampak COVID-19 agar tepat sasaran
Baca juga: Polda Jateng bantu warga miskin terdampak COVID-19 di Temanggung