Menpan RB apresiasi kecepatan Ganjar arsipkan data Jateng
Semarang (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengapresiasi langkah cepat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam hal pengarsipan data, sehingga Jateng meraih predikat BB atau sangat baik soal pengarsipan datanya.
Hal tersebut disampaikan Tjahjo di sela penyerahan penghargaan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) kepada Pemeritah Provinsi Jateng dalam kategori pemerintah tingkat provinsi, penghargaan diberikan Tjahjo ke Ganjar pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Kearsipan Arsip untuk Indonesia Maju di The Sunan Hotel, Surakarta, Rabu (26/2).
"Jawa Tengah terbaik karena cepat (pengarsipan) Pak Ganjar, sampai ke tingkat desa. Termasuk daerah tingkat I dan tingkat II," kata Men PANRB Tjahjo memuji Jawa Tengah.
Tjahjo menilai Jawa Tengah sadar akan pentingnya arsip, karena jika tidak, kejadian kehilangan arsip akibat banjir bisa terjadi dan berpotensi memunculkan pihak lain yang berupaya mengakui kepemilikan aset.
Baca juga: Ganjar serahkan bantuan puluhan kendaraan operasional untuk Polda Jateng
Sampai saat ini, lanjut Tjahjo, masih banyak aset negara yang berada di Belanda, seperti keris Solo, serta ada tempat publik yang perlu memperhatikan arsip karena lahannya masuk masing-masing wilayah sekitar seperti, Bandara Adi Soemarmo, di mana hampir semua kabupaten di sekitarnya memiliki lahan bandara tersebut, begitu juga Waduk Kedungombo.
Untuk mmenyederhanakan kearsipan, Jateng memiliki Aplikasi Arsip Emas (Arsip Elektronik Masyarakat) yang merupakan aplikasi penyimpanan arsip-arsip keluarga yang dikembangkan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah yang bertujuan untuk memudahkan penyimpanan arsip keluarga, seperti KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Ijazah, dan sebagainya.
"Hari ini semua harus mau pindah ke digital, harus. Apakah arsip pribadi mulai dari mengopi KTP, KK, surat penting, kalau pegawai ya arsip kontraknya, kenaikan pangkatnya, kalau ada sesuatu mereka semuanya mem-back up semua," kata Gubernur Jateng Ganjar.
Di program Arsip Emas, warga bisa memanfaatkannya cukup dengan memotret data miliknya, kemudian memasukkan ke Arsip Emas dengan kata kunci yang hanya diketahui si pemiliknya, sehingga jika nantinya ada bencana atau kehilangan, arsip digital tersebut bisa digunakan.
"Kami bergerak cepat menuju kearsipan yang lebih baik. Pekerja arsip jangan merasa termarjinalkan. Apalagi Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai arsip. Maka seluruh aktivitas, baik pemerintah atau nonpemerintah harus terekam," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala ANRI M Taufik.
Taufik menambahkan arsip bisa menjadi pijakan pengetahuan dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah, sehingga ANRI mendukung world-class government dari memperbaiki arsip kota, kabupaten, hingga desa.
"Kami mendorong supaya on the track dalam kearsipan," tutup Taufik.(Kom)
Baca juga: Gubernur Jateng ajak masyarakat Kudus tidak buang sampah di sungai
Hal tersebut disampaikan Tjahjo di sela penyerahan penghargaan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) kepada Pemeritah Provinsi Jateng dalam kategori pemerintah tingkat provinsi, penghargaan diberikan Tjahjo ke Ganjar pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Kearsipan Arsip untuk Indonesia Maju di The Sunan Hotel, Surakarta, Rabu (26/2).
"Jawa Tengah terbaik karena cepat (pengarsipan) Pak Ganjar, sampai ke tingkat desa. Termasuk daerah tingkat I dan tingkat II," kata Men PANRB Tjahjo memuji Jawa Tengah.
Tjahjo menilai Jawa Tengah sadar akan pentingnya arsip, karena jika tidak, kejadian kehilangan arsip akibat banjir bisa terjadi dan berpotensi memunculkan pihak lain yang berupaya mengakui kepemilikan aset.
Baca juga: Ganjar serahkan bantuan puluhan kendaraan operasional untuk Polda Jateng
Sampai saat ini, lanjut Tjahjo, masih banyak aset negara yang berada di Belanda, seperti keris Solo, serta ada tempat publik yang perlu memperhatikan arsip karena lahannya masuk masing-masing wilayah sekitar seperti, Bandara Adi Soemarmo, di mana hampir semua kabupaten di sekitarnya memiliki lahan bandara tersebut, begitu juga Waduk Kedungombo.
Untuk mmenyederhanakan kearsipan, Jateng memiliki Aplikasi Arsip Emas (Arsip Elektronik Masyarakat) yang merupakan aplikasi penyimpanan arsip-arsip keluarga yang dikembangkan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah yang bertujuan untuk memudahkan penyimpanan arsip keluarga, seperti KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Ijazah, dan sebagainya.
"Hari ini semua harus mau pindah ke digital, harus. Apakah arsip pribadi mulai dari mengopi KTP, KK, surat penting, kalau pegawai ya arsip kontraknya, kenaikan pangkatnya, kalau ada sesuatu mereka semuanya mem-back up semua," kata Gubernur Jateng Ganjar.
Di program Arsip Emas, warga bisa memanfaatkannya cukup dengan memotret data miliknya, kemudian memasukkan ke Arsip Emas dengan kata kunci yang hanya diketahui si pemiliknya, sehingga jika nantinya ada bencana atau kehilangan, arsip digital tersebut bisa digunakan.
"Kami bergerak cepat menuju kearsipan yang lebih baik. Pekerja arsip jangan merasa termarjinalkan. Apalagi Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai arsip. Maka seluruh aktivitas, baik pemerintah atau nonpemerintah harus terekam," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala ANRI M Taufik.
Taufik menambahkan arsip bisa menjadi pijakan pengetahuan dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah, sehingga ANRI mendukung world-class government dari memperbaiki arsip kota, kabupaten, hingga desa.
"Kami mendorong supaya on the track dalam kearsipan," tutup Taufik.(Kom)
Baca juga: Gubernur Jateng ajak masyarakat Kudus tidak buang sampah di sungai