Pemerintah akan santuni keluarga pelajar SMPN 1 Turi yang meninggal
Magelang (ANTARA) - Kementerian Sosial akan menyantuni keluarga siswa SMPN 1 Turi yang meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan susur Sungai Sempor di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ahli waris korban meninggal kita berikan santunan sekadar meringankan beban mereka Rp15 juta per orang," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena di Magelang, Sabtu.
"Saya sangat berduka, doa saya bagi keluarga yang ditinggalkan supaya kuat dan tegar menghadapi cobaan ini," katanya.
Baca juga: Korban tewas siswa SMPN 1 terseret arus Sungai bertambah, kini 9 orang
Baca juga: Ganjar sampaikan duka untuk ratusan siswa SMPN 1 Turi
Baca juga: 257 siswa SMPN 1 Turi terseret banjir Sungai Sempor
Menteri Sosial berharap anak-anak yang terluka akibat kecelakaan saat kegiatan susur sungai tersebut segera pulih.
Ia menyesalkan sekolah melaksanakan kegiatan susur sungai untuk siswa saat musim hujan.
"Yang saya sesalkan, di musim hujan seperti ini anak-anak yang tidak memiliki skill (keahlian) diminta untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berbahaya, yang saya dapat beritanya seperti itu," katanya.
"Menurut saya konyol, apa tidak ada yang lain," ia menambahkan.
Juliari mengatakan pihak berwajib mesti menyelidiki kecelakaan yang menimpa siswa SMPN 1 Turi.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, kecelakaan terjadi pada 249 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2). Kecelakaan tersebut mengakibatkan sembilan siswa meninggal dunia dan 23 siswa terluka. Selain itu ada satu siswa yang belum ditemukan.
Baca juga: 7 siswa SMPN 1 Turi tewas terseret arus Sungai Sempor teridentifikasi
"Ahli waris korban meninggal kita berikan santunan sekadar meringankan beban mereka Rp15 juta per orang," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena di Magelang, Sabtu.
"Saya sangat berduka, doa saya bagi keluarga yang ditinggalkan supaya kuat dan tegar menghadapi cobaan ini," katanya.
Baca juga: Korban tewas siswa SMPN 1 terseret arus Sungai bertambah, kini 9 orang
Baca juga: Ganjar sampaikan duka untuk ratusan siswa SMPN 1 Turi
Baca juga: 257 siswa SMPN 1 Turi terseret banjir Sungai Sempor
Menteri Sosial berharap anak-anak yang terluka akibat kecelakaan saat kegiatan susur sungai tersebut segera pulih.
Ia menyesalkan sekolah melaksanakan kegiatan susur sungai untuk siswa saat musim hujan.
"Yang saya sesalkan, di musim hujan seperti ini anak-anak yang tidak memiliki skill (keahlian) diminta untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berbahaya, yang saya dapat beritanya seperti itu," katanya.
"Menurut saya konyol, apa tidak ada yang lain," ia menambahkan.
Juliari mengatakan pihak berwajib mesti menyelidiki kecelakaan yang menimpa siswa SMPN 1 Turi.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, kecelakaan terjadi pada 249 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2). Kecelakaan tersebut mengakibatkan sembilan siswa meninggal dunia dan 23 siswa terluka. Selain itu ada satu siswa yang belum ditemukan.
Baca juga: 7 siswa SMPN 1 Turi tewas terseret arus Sungai Sempor teridentifikasi