Semarang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan pembenahan salah satunya dengan serius menggarap kaum milenial dalam mengenalkan program keluarga berencana (KB).
Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal ditemui di Kantor BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Sabtu menjelaskan siring bergulirnya era digital, cara berkomunikasi pada publik juga mengalami pergeseran, tidak terkecuali dalam penyampaian sosialisasi, komunikasi, informasi, dan edukasi program KKBPK pada masyarakat termasuk kaum milenial.
"Pendekatan kepada kaum milenial tentu berbeda, tidak bisa menggunakan pola lama tetapi harus mengikuti mereka seperti perangkat kerja yang mendukung, IT, dan jejaring kerja yang luas," katanya.
Penyampaian program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), lanjut Nofrijal, sudah mulai bergeser menggunakan smartphone, melalui media sosial, serta content yang menarik.
Jalur media sosial, lanjut Nofrijal, dimaksudkan untuk memberikan gambaran pada masyarakat tentang perencanaan keluarga dan tetap adanya kegiatan konseling baik itu online atau offline oleh para penyuluh KB dan bidan terlatih yang ada di lapangan.
Program KKBPK tidak selalu hanya terkait dengan pemakaian kontrasepsi, namun juga perencanaan keluarga secara keseluruhan demi menghasilkan ketahanan keluarga dan generasi berkualitas.
Untuk lebih mendekatkan diri kepada kaum milenial, Nofrijal mengaku saat ini BKKBN juga tengah berbenah diri untuk melakukan rebranding dalam setiap lini seperti saat ini tengah dilakukan kajian terkait logo, seragam, mars BKKBN, hingga terkait teknologi, serta strategi untuk lebih semakin meningkatkan kualitas pelayanan terhadap maayarakat.
Pada formulasi rebranding yang saat ini sedang digodok memuat konsep komunikasi pada khalayak yang mengedepankan penyampaian pesan yang mudah dipahami dan mampu menggerakkan masyarakat.
"Kaum milenial tersebut, tidak hanya GenRe, tetapi remaja yang tergabung karang taruna, sejumlah komunitas, serta Pusat Informasi dan Konseling (PIK) di sekolah maupun kampus," demikian Nofrijal.
Baca juga: BKKBN fokus pada pelayanan di perbatasan
Baca juga: Jarak kehamilan terlalu dekat picu anak kleptomania dan sombong