Kudus (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan 280 tangki air bersih yang akan didistribusikan kepada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih menyusul musim kemarau panjang.
Alokasi 280 tangki air itu disiapkan anggaran Rp49 juta lebih, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bergas Catursasi Penanggungan di Kudus, Senin.
Selain menyiapkan pasokan air bersih, kata dia, BPBD Kudus juga menyiapkan bak penampung air yang nantinya bisa ditempatkan di lokasi terdampak kesulitan air bersih.
Baca juga: Kekeringan, tiga desa di Kudus kesulitan air bersih
BPBD Kudus memiliki belasan bak penampung air bersih dengan berbagai kapasitas.
Terkait distribusi air bersih kepada warga, BPBD Kudus juga memiliki armada truk tangki berkapasitas 5.000 liter.
Terkait daerah yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, kata dia, hingga sekarang belum ada surat resmi yang diterima BPBD Kudus.
"Jika sudah ada permintaan bantuan air bersih, tentunya akan segera ditindaklanjuti," ujarnya.
Ia mencatat hampir di semua daerah di Kabupaten Kudus tersedia jaringan pipa PDAM Kudus, sehingga masyarakat yang selama ini memang berada di daerah rawan air bersih bisa menjadi pelanggan PDAM.
Beberapa daerah di Kabupaten Kudus, lanjut dia, memang ada yang merupakan daerah yang air sumurnya payau sehingga hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, biasanya mereka membeli karena saat ini juga tersedia air isi ulang galon.
Baca juga: PDAM Menjadi Solusi Mengatasi Kekeringan di Kudus
Berdasarkan data BPBD Kudus, jumlah daerah rawan kekeringan di Kabupaten Kudus sekarang mulai berkurang dari sebelumnya 24 desa yang tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Gebog, Kaliwungu, Jati, Undaan, Dawe, Bae, Jekulo, dan Mejobo, kini berkurang menjadi 20 desa yang tersebar di empat kecamatan.
Keempat kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Kaliwungu, Undaan, Jekulo dan Mejobo.
Desa yang masuk kategori rawan kekurangan air bersih, yakni Desa Blimbing Kidul, Setrokalangan, Kedungdowo, Papringan, Banget, dan Sidorekso (Kecamatan Kaliwungu), Desa Kutuk, Glagahwaru, Terangmas, Lambangan (Kecamatan Undaan), serta Desa Sidomulyo, Desa Pladen, Desa Sadang, Bulung Kulon, Bulung Cangkring (Jecamatan Jekulo).
Sementara di Kecamatan Mejobo, meliputi Desa Temulus, Hadiwarno, Kesambi, Jojo dan Payaman.
Untuk antisipasi daerah rawan kekurangan air bersih, maka BPBD Kudus setiap tahunnya selalu menyediakan anggaran untuk penyediaan air bersih.
BPBD Kudus juga melibatkan perusahaan swasta untuk membantu droping air bersih untuk kawasan tertentu sehingga masyarakat yang membutuhkan suplai air bersih bisa segera tertangani.
Berita Terkait
Tanggul Sungai Jakadenda jebol di Bulaksari, ini langkah BPBD Cilacap
Selasa, 17 Desember 2024 4:38 Wib
Banjir bandang putus jalur provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan
Senin, 16 Desember 2024 11:12 Wib
BPBD Temanggung ingatkan masyarakat waspada cuaca ekstrem
Minggu, 15 Desember 2024 13:13 Wib
BPBD Jateng catat 200 bencana alam selama 2024
Sabtu, 14 Desember 2024 22:57 Wib
BPBD ajukan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Banjarnegara
Senin, 9 Desember 2024 10:03 Wib
BPBD: Longsor dan banjir kembali terjadi di sejumlah wilayah Banyumas
Jumat, 6 Desember 2024 10:52 Wib
BPBD Banyumas salurkan bantuan logistik korban banjir
Selasa, 3 Desember 2024 16:33 Wib
Cilacap banjir, 3.206 jiwa terdampak di enam desa
Selasa, 3 Desember 2024 13:59 Wib