Banjarnegara (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Provinsi Jawa Tengah akan memasuki musim hujan pada awal bulan Oktober 2019.
"Musim kemarau sekarang ini lebih lama satu hingga tiga dasarian sehingga Jateng diprakirakan baru akan memasuki musim hujan bulan Oktober," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Selasa.
Dia juga mengatakan berdasarkan hasil analisis BMKG, musim kemarau tahun ini lebih kering bila dibandingkan dengan tahun 2018.
Untuk itu, kata dia, perlu dilakukan antisipasi bencana kekeringan oleh seluruh pihak terkait mulai dari pemerintah daerah hingga seluruh masyarakat.
"Guna mengantisipasi dampak kekeringan, BMKG juga mengimbau agar masyarakat menghemat dan bijaksana dalam penggunaan air," katanya.
Baca juga: Puncak musim hujan, cuaca ekstrem berpotensi landa Jateng
Sementara itu, dia juga menambahkan, berdasarkan hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) dan analisis curah hujan dasarian dua bulan Juni 2019, Provinsi Jawa Tengah, diketahui bahwa secara umum seluruh wilayah Jawa Tengah sudah tidak terjadi hujan.
Selain itu berdasarkan analisis curah hujan dasarian dua bulan Juni 2019 diketahui bahwa curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Tengah termasuk kriteria rendah yaitu 0 - 50 milimeter kecuali sekitar pegunungan Slamet dan sebagian kecil wilayah Timur Pekalongan yang termasuk dalam kriteria menengah yaitu 51 - 100 milimeter.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan probabilistik curah hujan dasarian tiga bulan Juni 2019, seluruh wilayah Jawa Tengah berpeluang hujan dengan kriteria rendah.
Sebelumnya, dia juga mengatakan bahwa Banjarnegara dan kabupaten lain disekitarnya akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2019.
Dia mengatakan, Kabupaten Banjarnegara telah memasuki musim kemarau sejak awal bulan Juni.
Baca juga: Banjarnegara optimalkan mitigasi bencana pada musim hujan