Purwokerto (Antaranews Jateng) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh masyarakat yang ada di wilayah setempat untuk menjadi pemilih cerdas dan menolak praktik politik uang pada saat Pemilu dan Pilpres 2019.
"Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Banyumas agar menjadi pemilih cerdas dan menolak adanya praktik politik uang ," kata Anggota KPU Banyumas, Hanan Wiyoko di Purwokerto, Selasa.
KPU, kata dia, mengajak masyarakat untuk memilih dengan menggunakan hati nurani demi suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi.
"Praktik politik uang dikhawatirkan bisa merusak kualitas demokrasi dan bahkan bisa menjadi bibit-bibit korupsi di kemudian hari. Karena itu kami mengimbau masyarakat di wilayah Banyumas agar menjadi pemilih cerdas dengan cara mengenali visi dan misi peserta politik serta memilih dengan hati nurani bukan karena praktik politik uang," katanya.
Sementara itu, Hanan juga menyampaikan bahwa menjelang hari pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2019 mendatang pihaknya terus melakukan dan memantapkan berbagai persiapan.
Tahapan demi tahapan yang telah dilakukan, tambah dia, antara lain, penambahan jumlah anggota panitia pemilihan kecamatan atau PPK dari tiga menjadi lima orang.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan rekrutmen 55 relawan demokrasi (Relasi) untuk menjadi mitra KPU dalam melakukan sosialisasi dan juga melakukan pendidikan pemilih kepada masyarakat.
"Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan mengajak masyarakat menjadi pemilih yang cerdas," katanya.
Dia menambahkan, sosialisasi yang dilakukan oleh Relasi akan menjangkau 11 basis yang ada di masyarakat.
"Antara lain adalah basis keluarga dan juga basis pemilih pemula atau pemilih muda," katanya.
Selain itu, kata dia, KPU Banyumas pada saat ini terus memantapkan persiapan logistik pemilu dan memastikan agar logistik tersebut aman.
"Kami berharap semua persiapan berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya kendala yang berarti hingga tibanya hari pemilihan nanti," katanya.