Magelang (Antaranews Jateng) - Belasan nisan berbentuk salib di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo Karet Kota Magelang, Jawa Tengah, dirusak orang tidak dikenal.
Seorang penjaga sekaligus petugas kebersihan TPU Giriloyo, Mulyono di Magelang, Rabu, mengatakan nisan makam yang dirusak tersebar di empat blok makam, yaitu A1, A2, B1, dan B2.
Nisan salib dari bahan kayu tercabut dari makam dengan posisi kayu yang sudah terbelah tidak berbentuk, sedangkan nisan salib berbahan marmer hancur berkeping-keping berserak di sekitar makam.
"Jumlahnya cukup banyak, ada belasan. Nisan yang rusak memang bentuknya salib. Ada yang dicabut dan ada juga yang rusak seperti dipecah," katanya.
Ia mengatakan dirinya tidak mendengar suara mencurigakan atau kejadian apa pun sejak Natal lalu. Bahkan dia mengaku kaget saat dirinya berkeliling di makam yang diurusnya, terdapat nisan makam berbentuk salib yang dirusak.
Petugas kebersihan lainnya, Islamiyah, menuturkan nisan makam yang dirusak rata-rata cukup parah dan dibuang begitu. Bahkan, ada salah satu makam yang tutup makamnya sampai dicongkel dari atas pusara, padahal terbuat dari beton.
"Saya tahunya pagi hari dan ternyata yang rusak banyak. Belum pernah terjadi sebelumnya dan aneh yang rusak kenapa salib semua. Saat Natal banyak yang ziarah dan nisan masih utuh," katanya.
Ia menuturkan orang yang merusak kemungkinan naik melalui pagar makam yang tidak terlalu tinggi.
Kapolsek Magelang Selatan Kompol M. Choirul Anwar membenarkan bahwa pihaknya mendapat laporan adanya pengrusakan nisan makam pada Selasa (1/1) malam dan polisi langsung menuju tempat kejadian perkara.
"Kami langsung melakukan penyelidikan dan pendataan kerusakannya, karena malam dan area TPU cukup luas, kami melanjutkan pendataan pada Rabu pagi hasilnya jumlah nisan makam yang rusak ada 11 buah," katanya.
Ia menyebutkan 11 nisan yang dirusak tersebut tersebar di beberapa blok dengan tingkat kerusakan yang bervariasi. Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah orang di lokasi, termasuk petugas UPT TPU Giriloyo.
Anwar menuturkan hingga kini terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku dan motif perusakan. Anwar mengklaim bahwa aksi perusakan ini merupakan aksi vandalisme.
"Saat ini kami terus mendalami kasus vandalisme, sambil berharap jangan terlalu dibesar-besarkan. Jangan dikaitkan pula dengan isu-isu saat ini, seperi SARA atau Pilpres atau apapun. Pasrahkan saja ke kepolisian untuk melakukan penyelidikan," katanya.