Solo (Antaranews Jateng) - Sebanyak 322 peserta meramaikan Solo Batik Carnival (SBC) 2018, Sabtu, dengan tema besar Ika Paramartha.
Peserta terlihat mengenakan berbagai kostum bertema nusantara dengan bahan utama batik dan barang bekas.
Sebelum melakukan karnaval dengan melintasi Jalan Slamet Riyadi dengan start Stadion Sriwedari dan berakhir di Benteng Vastenburg, para peserta melakukan fashion show terlebih dahulu di dalam Stadion Sriwedari.
Tepatnya ada delapan tema besar yang menjadi tema kostum pada SBC 2018 tersebut, yaitu Nagari Minangkabau yang mewakili Pulau Sumatera, Dayak Borneo mewakili Kalimantan, Mappalili Mamiri mewakili Sulawesi, Tiara Dewata mewakili Bali, Sasando Timor mewakili Pulau Nusa Tenggara, Jawa Dwipa mewakili Jawa, Lenggang Batavia mewakili Jakarta, dan Tana Sajojo mewakili Irian Jaya.
Pada sambutan pembukaannya, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menjelaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk menyatukan segala sesuatu yang ada di Indonesia.
"Ini menjadikan bangsa yang bermartabat, punya kreativitas yang jadi unggulan," kata Hadi Rudyatmo .
Wali Kota berharap kegiatan tersebut mampu menghadirkan wisatawan dari luar Kota Solo dan mancanegara ke Kota Solo.
"Dengan demikian diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di Kota Surakarta," katanya.
Peserta Intan Agustina mengatakan bahwa dirinya selalu mengikuti pelaksanaan SBC setiap tahunnya. Untuk kali ini, dia menampilkan kostum Betawi.
"Saya desain sendiri sejak awal tahun, kalau untuk pembuatannya sekitar 4 s.d. 5 bulan," katanya.
Peserta lain, Wahyu, mengatakan bahwa dirinya mengikuti SBC dua kali. Pada SBC Ke-11, dia menampilkan busana Bali.
"Pembuatannya sekitar 2 bulan. Mulai dari desain, butuh waktu sampai 4 bulan. Saya cukup puas dengan kostum kreasi saya ini, ke depan ingin ikut lagi," kata Wahyu.