Batang (Antaranews Jateng) - Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, hingga Juni 2018 sudah mencapai 10 orang sehingga jumlahnya diperkirakan masih bertambah.
Bupati Batang, Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan bahwa pemkab sudah menugaskan para bidan terjun ke desa-desa untuk memantau ibu hamil.
"Saya sudah perintahkan pada bidan-bidan desa untuk mengintensifkan program Pemerintah Provinsi Jateng untuk `nginceng` orang hamil. Ini penting dan bagian dari mengamati apabila terjadi permasalahan pada orang hamil," jelasnya.
Ia meminta pada bidan untuk mendampingi ibu hamil agar tidak ada lagi terjadi kasus saat mereka melahirkan meninggal dunia.
Saat ini, tambah dia setiap desa sudah memiliki bidan desa yang siap membantu mendeteksi permasalahan ibu hamil dan melahirkan.?
"Saya berharap jangan sampai ada kematian ibu gara-gara melahirkan meninggal dunia. Apabila memang ada permsalahan harus bersinergi dengan puskesmas dan rumah sakit," lanjutnya.
Ia mengemukakan jumlah bayi lahir dengan kondisi kurang gizi atau stunting yang cukup banyak di daerah ini karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang pola hidup sehat yang salah.
"Banyak orang hamil karena tradisi menghindari atau melarang makan yang seharusnya asupan makanananya harus banyak dan bergizi. Ada persepsi masyarakat yang masih salah yang melarang ibu hamil makan makanan tertentu padahal banyak gizinya," jelasnya.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Batang, Yayan Nuryanah mengatakan upaya IBI mengurangi angka kematian ibu melahirkan terus dilakukan yaitu melalui sosialisasi tentang pengetahuan nutrisi makanan ibu hamil.
Saat ini, kata dia ada pendapat warga di pelosok desa terhadap pantangan makanan yang melarang ibu hamil atau melahirkan maka makanan yang sebenarnya memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.
"Ada ibu melahirkan hanya diperbolehkan makan nasi dan krupuk usek atau ngasrep. Oleh karena melalui sosialisasi tentang pentingnya pendidikan kesehatan pada ibu hamil dan menyusui harus tetus digencarkann oleh bidan desa," tambahnya.
Berita Terkait
Menteri PPPA ingin perempuan Indonesia berdaya secara ekonomi
Senin, 22 April 2024 1:11 Wib
Gara-gara kecanduan judi online. guru honorer korbankan ibu kandung dan adik
Selasa, 16 April 2024 9:09 Wib
Mahasiswa ajak kaum ibu di Cipete Banyumas lakukan diversifikasi pangan
Selasa, 5 Maret 2024 21:31 Wib
Pemkab Banyumas optimalkan upaya penurunan AKI/AKB
Sabtu, 2 Maret 2024 17:08 Wib
Balai Bahasa Jateng: Bergesernya nama khas ancaman bagi bahasa daerah
Selasa, 27 Februari 2024 9:58 Wib
Ibu gaul zaman "now" rasakan serunya fitur baca meter mandiri
Sabtu, 24 Februari 2024 16:05 Wib
Pemkot Pekalongan lakukan pendampingan pemenuhan gizi ibu hamil
Selasa, 30 Januari 2024 8:22 Wib
Pemkot Semarang gandeng PHRI beri makanan tambahan cegah stunting
Selasa, 16 Januari 2024 20:30 Wib