Boyolali (Antaranews Jateng) - Warga Dusun Stabelan Desa Tlogolele Selo Kabupaten Boyolali yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III diminta lebih waspada karena Gunung Merapi kembali mengeluarkan suara bergemuruh saat terjadi letusan freatik Rabu, sekitar pukuk 03.31 WIB.
"Kami sudah meminta warga Dusun Stabelan lebih waspada dan meningkatkan ronda malam bergilir oleh tim siaga desa (TSD)," kata Kepala Desa Tlogolele Widodo.
Widodo mengatakan warga Stabelan yang tinggalnya berjarak sekitar 3,5 kilometer dari puncak Merapi tersebut sempat mengungsi di tempat penampungan sementara (TPS),pada Senin (21/5), tetapi mereka sudah kembali pulang ke rumah masing-masing.
Bahkan, Merapi terakhir terdengar suara bergemuruh sekitar tiga menit dari Desa Tlogolele, dan terjadi letusan freatik sekitar pukul 03.31 WIB. Warga Stabelan yang terdekat dari puncak sempat keluar rumah untuk melihat kondisinya.
Namun, warga Stabelan sudah tidak sepanik sebelumnya. Mereka tetap diminta lebih waspada jika sekatu-waktu terjadi sudah siap dievakuasi.
Menurut Kepala Dusun Stabelan, Maryanto, saat waktunya saur puasa terdengar suara gemuruh dan terlihat asap membumbung tinggi ke arah Magelang.
Warga kemudian membuat api unggun di depan rumah masing-masing. Hal ini, menurut kepercayaan warga setempat agar terhindar dari hujan abu, dan bahaya lainnya.
"Di Stabelan akibat kejadian itu, hanya terkena abu tipis karena embusan angin saja. Warga tidak panik sehingga tidak ada pengungsian seperti sebelumnya. Kondisi puncak Merapi saat ini normal dan warga banyak yang beraktivitas seperti biasa," katanya.
Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat meminta jajarannya untuk segera berkoordinasi demi kemanusiaan yang terjadi di wilayah Boyolali.
Selain itu M Said Hidayat juga menekankan selalu waspada meningkatkan kesiapsiagaan menjadi poin penting, sekaligus selalu memantau arahan dan perkembangan dari pihak terkait atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Teknologi (BPPTKG).
"Jalin komunikasi yang baik, selalu siap siaga, hal ini sangat penting. Kami tidak boleh lengah, harus tetap waspada," kata M Said usai memimpin Rakor dengan jajarannya.
M Said berharap agar semua elemen dapat bekerja sama dengan solid. Kesadaran penanganan kebencanaan harus dibangun dengan persiapan penganggaran menyangkut logistik, dan disepakati agar dibentuk sebuah grup komunikasi tanggap bencana yang mampu memberi informasi terkait bencana yang ada di Kabupaten Boyolali.
Berita Terkait
Gerindra buka peluang warga luar untuk Pilkada Surakarta
Kamis, 9 Mei 2024 22:43 Wib
Demak sasar semua warga cegah rokok ilegal
Rabu, 8 Mei 2024 5:54 Wib
Wakil wali kota maknai "Pandawa Babad Wanamarta" untuk guyub warga
Senin, 6 Mei 2024 10:59 Wib
Pemkot larang warga nyalakan petasan saat nobar Piala Asia
Kamis, 2 Mei 2024 19:29 Wib
Pj. Wali Kota Tegal ajak warga bangun kreativitas dan inovasi
Selasa, 30 April 2024 19:57 Wib
Ribuan warga Banyumas nobar Timnas U-23 di Alun-Alun Purwokerto
Selasa, 30 April 2024 3:12 Wib
Kapolda Jateng bersilaturahmi dengan warga MTA
Senin, 29 April 2024 15:16 Wib
Warga berburu kaos Timnas Indonesia untuk nonton laga semifinal
Senin, 29 April 2024 14:50 Wib