New York, ANTARA JATENG - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih
tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah kerusakan akibat Badai Irma
tampak tak sebesar yang diperkirakan pasar.
Xinhua melaporkan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 259,58
poin atau 1,19 persen menjadi ditutup pada 22.057,37 poin.
Sementara itu, indeks S&P 500 berakhir menguat 26,68 poin atau
1,08 persen menjadi 2.488,11 poin, mencatat rekor penutupan tinggi, dan
indeks komposit Nasdaq naik 72,07 poin atau 1,13 persen menjadi ditutup
di 6.432,26 poin.
Badai Irma, yang pernah menjadi topan Kategori 5, melanda pantai
Florida selama akhir pekan. Bada ini berlanjut ke utara pada Senin
(11/9), dan menjatuhkan hujan ke seluruh negara bagian. Namun, Pusat
Badai Nasional AS (NHC) mengatakan bahwa Badai Irma telah melemah
menjadi topan tropis.
Para analis mengatakan badai telah membuat pasar gelisah dalam
beberapa pekan terakhir, karena investor tidak nyaman saat menilai
dampak dari bencana alam ini terhadap pasar.
Saham Travelers Companies Inc, Delta Air Lines dan JetBlue Airways
Corporation, masing-masing naik 2,35 persen, 2,97 persen dan 3,64
persen.
Tidak ada laporan ekonomi utama yang keluar pada Senin (11/9).
Harapan untuk kebijakan moneter ketat di Amerika Serikat telah
berkurang baru-baru ini. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga di
pada Desember hanya 36,2 persen, menurut alat FedWatch CME Group.
Dalam berita perusahaan, raksasa pelaporan kredit AS, Equifax
mengumumkan pekan lalu bahwa insiden keamanan siber berpotensi memberi
dampak terhadap sekitar 143 juta konsumen AS.
Saham Equifax merosot 13,66 persen menjadi 123,23 dolar AS pada sesi
sebelumnya. Saham perusahaan lebih lanjut turun 8,17 persen pada Senin
(11/9) menjadi ditutup pada 113,16 dolar AS.