Magelang, ANTARA JATENG - Komunikasi yang intensif antara para petani di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) setempat penting terus dilakukan untuk menaikkan produksi pertanian, kata Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad.
"Komunikasi harus terus dijalin dengan baik oleh para petani dengan PPL dan Dinas Pertanian dan Pangan. Banyak program inovasi teknologi dan intensifikasi pertanian yang bermanfaat untuk menaikkan produksi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu ketika Panen Padi Bersama Bupati di Desa Grogolbeningsari, Kecamatan Petanahan, yang antara lain dihadiri Ketua DPRD Kebumen Cipto Waluyo, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, Komandan Kodim 0709/Kebumen Letkol Kav Suep, dan sejumlah pejabat lainnya.
Ia menjelaskan petani harus terus meningkatkan pengetahuan, khususnya tentang pertanian yang baik, efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan, antara lain melalui komunikasi yang intensif dengan para PPL.
Berbagai program pertanian dari pemerintah pusat, seperti melalui Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (Upsus Pajale) dan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), katanya, juga sebagai dukungan penting yang harus dimanfaatkan petani guna meningkatkan kesejahteraan.
Ia mengatakan berbagai peralatan pertanian bantuan dari pemerintah, seperti traktor, alat panen, alat tanam, harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dan dijaga agar bisa digunakan dalam jangka waktu relatif lama.
Saat panen bersama di Desa Grogolbeningsari, Kecamatan Petanahan, Selasa (25/7) itu, Bupati Yahya juga mengatakan bahwa serangan wereng atas tanaman padi di Kabupaten Kebumen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi.
Data Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Kebumen menyebutkan serangan wereng batang cokelat seluas 109 hektare atau 0,36 persen dari total lahan sawah di daerah selatan Jateng tersebut.
"Jadi jumlah lahan yang diserang lebih sedikit, hanya sekitar 0,36 persen saja," ujarnya.
Hingga pekan ketiga Juli 2017 (musim panen Mei-Agustus), dari luas tanam 30.552,79 hektare, sudah 17.029,51 hektare atau 55,8 persen yang panen.
Di Desa Grogolbeningsari, luas tanam 121 hektare, sedangkan panenan sudah sekitar 30 persen.
"Saya mengharapkan, panen ini menjadi penambah kesejahteraan masyarakat," ujarnya.