Pati, ANTARA JATENG - Aktivitas lelang ikan hasil tangkapan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hingga kini masih lengang.
Berdasarkan pantauan di TPI II Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jumat, tidak ditemukan ada aktivitas bongkar ikan dari kapal untuk diangkut ke mobil boks seperti hari-hari sebelumnya.
Suasana TPI cukup lengang dan tidak ada lalu lalang pekerja maupun pedagang ikan yang siap menampung ikan hasil tangkapan nelayan, sedangkan kapal nelayan tampak ditambatkan di sepanjang alur Sungai Juwana, terutama di aliran dekat Pelabuhan Niaga, Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Unit I dan II Bajomulyo.
"Kondisi TPI yang lengang seperti ini terjadi sejak berakhirnya libur Lebaran hingga sekarang," kata salah seorang petugas di TPI II Bajomulyo Priyono di Pati.
Kalaupun masih ada jual beli ikan, kata dia, hanya beberapa pedagang ikan yang mendapatkan pasokan ikan dari perusahaan pengolah ikan yang kebetulan masih memiliki stok ikan hasil tangkapan nelayan sebelum Lebaran.
Milah, salah seorang pedagang ikan mengakui, dirinya masih bisa berjualan ikan karena ada perusahaan pengolah ikan yang masih mau menjual ikannya.
Totalnya, lanjut dia, ada dua truk boks ikan yang dijual ke pedagang ikan yang kebetulan berada di TPI II Bajomulyo.
Ia mengakui, pasca Lebaran hingga sekarang belum ada aktivitas lelang ikan hasil tangkapan nelayan, karena ada larangan bagi nelayan cantrang untuk melaut.
Sementara nelayan lain, lanjut dia, justru masih kesulitan mengurus perizinan melaut, sehingga belum bisa melaut.
Akibatnya, kata dia, harga jual sejumlah ikan mengalami kenaikan secara bervariasi.
Ia mencontohkan, harga ikan banyar awalnya dijual Rp13.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp17.000/kg, kokot awalnya dijual Rp7.000/kg, kini naik menjadi Rp10.000/kg, dan ikan kemar juga naik Rp2.000 menjadi Rp20.000/kg.
"Hampir semua jenis ikan laut mengalami kenaikan bervariasi," ujarnya.
Ia menganggap, wajar karena stok ikan di pasaran sedang langka karena belum ada nelayan yang melaut, sedangkan kebutuhan ikan laut setiapnya tidak bisa ditunda.
Apabila nelayan benar-benar tidak bisa melaut dalam jangka waktu sebulan mendatang, dia memprediksi, harga jual ikan akan terus melambung, karena kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Pati, melainkan hampir terjadi di semua daerah di Tanah Air.
Selain itu, kata Milah, dirinya juga terancam tidak bisa berjualan ikan laut seperti sebelumnya dalam sehari bisa menjual ikan hingga 0,5 kuintal, sedangkan hari ini (14/7) hanya 15 kilogram.
Kamirah, pedagang ikan lainnya menambahkan, aktivitas usahanya memang menggantungkan hasil tangkapan nelayan.
"Jika nelayan tidak bekerja, saya juga tidak melakukan jual beli ikan. Kalaupun ada perusahaan pengolah ikan yang bersedia menjual ikannya tentu tidak selamanya demikian karena stok mereka juga terbatas," ujarnya.
Berita Terkait
Kanwil Kemenkumham Jateng jalani Desk Evaluasi TPI
Jumat, 19 Mei 2023 13:35 Wib
Pemkab Pekalongan bangun jalan ke TPI senilai Rp12 miliar
Kamis, 26 Januari 2023 13:07 Wib
Aktivitas lelang ikan di TPI Batang cenderung sepi
Jumat, 20 Januari 2023 19:07 Wib
Realisasi PAD sektor TPI Kota Pekalongan Rp2,3 miliar
Senin, 12 September 2022 22:37 Wib
Aktivitas pelelangan ikan di Cilacap mulai menggeliat
Kamis, 7 Juli 2022 15:21 Wib
25 Satker Kemenkumham Jateng diusulkan ke Panel TPI Pembangunan ZI WBK/WBBM
Selasa, 31 Mei 2022 21:23 Wib
Winarko jabat Kepala Kanim Kelas I TPI Surakarta
Rabu, 8 Desember 2021 18:53 Wib
Realisasi PAD TPI Pekalonggan capai 39,21 persen
Jumat, 13 Agustus 2021 14:49 Wib