Jakarta, ANTARA JATENG - PT Erajaya Swaswembada Tbk, selaku salah satu mitra Xiaomi memproduksi ponsel di Indonesia, menyatakan saat ini mereka berusaha meningkatkan kapasitas produksi mereka.
"Saat ini fokus kita ke kapasitas produksi dulu. Kita mau tingkatkan dulu, baru bisa tahu penjualan berapa besar," kata Chief Operating Officer Erajaya, Djohan Sutanto, saat peluncuran "Kami Buatan Indonesia" dari Xiaomi, di Jakarta, Jumat.
Saat ini, pabrik mereka yang ada di Batam mampu memproduksi di atas 100.000 unit per bulan. "Target kami 300.000," kata Djohan.
Xiaomi bekerja sama dengan Erajaya, PT Sat Nusapersada dan TSM Technologies untuk membuat perangkat di Indonesia, Redmi 4A adalah produk pertama mereka yang dibuat di Indonesia.
Saat ini, mereka sudah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 20 persen.
Pemerintah meningkatkan TKDN menjadi 30 persen per Januari 2017, Erajaya menyatakan mereka perlu berinvestasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapainya. "Mudah-mudahan segera," kata dia.
Ia belum bersedia mengungkapkan berapa model ponsel lagi yang akan dibawa ke Indonesia, namun, saat diwawancara terpisah, Senior Vice President Xiaomi, Wang Xiang, menyatakan mereka menyiapkan sekitar empat model.
Untuk saat ini, mereka hanya akan membuat ponsel pintar di Indonesia.