Magelang, Antara Jateng - Perum Bulog Sub Divisi Regional Wilayah V Kedu, Jawa Tengah, pada pengadaan 2017 menargetkan dapat menyerap 70.000 ton beras petani.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Kedu Joko Triseptanto di Magelang, Selasa, mengatakan target serapan pada 2017 meningkat 10.000 ton atau sekitar 16 persen dari target serapan 2016 sebanyak 60.000 ton beras.
"Realisasi pengadaan 2016 melebihi target, yakni mencapai 74.000 ton beras atau 123 persen, Bulog pun menaikan target serapan pada 2017," katanya.
Ia mengatakan dari lima gudang Bulog di wilayah Kedua, paling banyak penyerapan di Kabupaten Magelang sekitar 22 ribu ton dan paling kecil di Wonosobo 9,8 ribu ton.
Ia mengatakan Perum Bulog Subdivre Kedua akan memaksimalkan penyerapan beras petani yang dilakukan mitra kerja Bulog di sejumlah gudang.
Ia menuturkan tingginya angka pengadaan beras pada 2016 membuat stok beras di gudang Bulog Kedu melimpah.
Menurut dia cadangan beras yang ada saat ini mencapai 35.000 ton. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras miskin (raskin) di enam kabupaten/kota wilayah Kedu selama enam bulan ke depan.
Ia menyebutkan setiap bulan kebutuhan raskin sekitar 5.600 ton disalurkan ke enam kabupaten/kota, yakni Kota Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, Wonosobo, Purworejo dan Kabupaten Kebumen.
Berita Terkait
Pemkab Wonosobo sosialisasikan UU Pelindungan PMI
Jumat, 1 Desember 2023 6:52 Wib
Bawaslu Temanggung ajak masyarakat kawal hak pilih
Kamis, 16 Maret 2023 16:09 Wib
Hasil dan klasemen Liga Inggris: Pertama sejak 2017, MU buka musim di puncak
Senin, 16 Agustus 2021 8:32 Wib
Hakim Pengadilan Tipikor vonis bebas Wali Kota Kupang periode 2012-2017
Rabu, 17 Maret 2021 14:11 Wib
Ini daftar juara tunggal putra Grand Slam sejak Australia Open 2017
Senin, 14 September 2020 10:54 Wib
Eko Yuli: Tunjangan hari tua atlet peraih medali olimpiade terhenti sejak 2017
Senin, 17 Agustus 2020 12:12 Wib
Banyak peluang kerja di Kudus, Pemkab tidak ajukan program transmigrasi
Senin, 20 Mei 2019 18:12 Wib
La Liga cetak pendapatan terbesar dalam sejarah
Jumat, 10 Mei 2019 8:02 Wib