"Kami sedang rumuskan. Waktu rapat yang pertama, Pertamina sudah menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya tumpahan minyak akibat pipa minyak yang pecah," kata Ketua HNSI Cilacap Indon Tjahjono di Cilacap, Senin.
Selain itu, kata dia, Pertamina menyatakan sanggup untuk membersihan wilayah perairan dari tumpahan minyak tersebut dan mengganti kerugian yang muncul.
"Tetapi kan ini, bentuk kerugiannya seperti apa, belum kita adakan pertemuan itu. Jadi, masih dalam proses," katanya.
Dia mengatakan hal yang terpenting sekarang wilayah perairan sekitar Nusakambangan sudah dibersihkan dari tumpahan minyak mentah itu.
Di Pantai Teluk Penyu, kata dia, nelayan telah membersihkan pantai itu dari tumpahan minyak yang menepi dan sampai Senin siang, proses itu masih berjalan.
"Nanti mereka (nelayan, red.) mendapatkan semacam upah capek untuk membersihkan pantai dari tumpahan minyak itu. Yang lainnya nanti menyusul," katanya.
Dia mengatakan pembersihan tersebut telah dilakukan sejak Kamis (21/5) oleh nelayan dari Sentolo Kawat dengan mengerahkan 470 perahu, masing-masing mendapat tali asih dari Pertamina Rp500 ribu.
Selanjutnya pada Jumat (22/5), kata dia, nelayan Pandanarang mengerahkan 102 perahu, masing-masing mendapat tali asih Rp250 ribu.
"Kalau pembersihan hari ini di Pantai Teluk Penyu. Kalau kemarin, teman-teman mengambil tumpahan minyak di tengah laut pakai perahu," katanya.
Dia mengaku belum mengetahui jumlah perahu yang dikerahkan nelayan untuk membersihkan Pantai Teluk Penyu dari tumpahan minyak.