Sanggar Bangun Budaya Tanamkan Cinta Anak kepada Kesenian
"Jejaring yang kami bangun dengan pelaku seni dan budaya dari berbagai kota dan desa-desa sekitar ini, diarahkan untuk memperkuat usaha kami memfokuskan perhatian dalam menanamkan cinta anak-anak kepada kesenian dan lingkungan Merapi," kata pimpinan Sanggar "Bangun Budaya" Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Untung Pribadi di Magelang, Kamis.
Sanggar tersebut dibangun secara mandiri, terutama oleh kalangan pemuda setempat yang selama ini aktif menjadi seniman petani di kawasan Gunung Merapi. Hingga saat ini, mereka memiliki jejaring yang cukup kuat dengan para pelaku seni budaya dari berbagai kota dan luar negeri.
Pada peringatan ulang tahun keempat sanggar tersebut, pengelola sanggar menyiapkan pergelaran seni budaya selama dua hari, 9-10 Mei 2015.
Untung yang juga bagian dari keluarga seniman petani Padepokan Tjipto Boedojo Tutup Ngisor Desa Sumber dan seniman wayang orang itu, mengemukakan tentang pentingnya anak-anak mencintai kesenian.
"Jadikan berkesenian menjadi wadah bermain anak-anak. Untuk itu, sanggar ini berbasis anak-anak dari dusun-dusun di sekitar ini, seperti Diwak, Berut, Candi, Keningar, dan sekitar Desa Sumber ini. Anak-anak berlatih kesenian, terutama tarian rakyat setiap Rabu dan Minggu, ada kesenian campur, jatilan, topeng ireng, dan lain-lain," katanya.
Mereka yang secara rutin giat berlatih kesenian di sanggar tersebut, katanya, anak-anak usia pendidikan SD hingga SMA.
Sejumlah pelaku seni dari luar negeri dan kota-kota lainnya, juga sering berkunjung dan tinggal selama beberapa hari di tempat tersebut, untuk bergabung dalam aktivitas kesenian di sanggar itu.
Ia menjelaskan melalui kesenian rakyat, anak-anak juga mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan tempat tinggalnya yang umumnya berupa pertanian di kawasan Gunung Merapi.
Rangkaian HUT ke-4 Sanggar "Bangun Budaya", antara lain ditandai pengajian dengan menghadirkan K.H. Amin Maulana Budi Harjono Al Jawi, ritual kenduri dipimpin pengelola Padepokan Lemah Putih Kabupaten Karanganyar, Jateng, Suprapto Suryodarmo.
Selain itu, pementasan wayang waton oleh seniman Padepokan Tjipto Boedojo Tutup Ngisor, berbagai kesenian tradisional dan kreasi baru oleh anak-anak SD hingga SMA, tarian tradisional jalantur oleh para ibu Dusun Tutup Ngisor, dan performa lainnya dari sejumlah kelompok seniman berasal dari beberapa kota.