Pengamat politik Indobarometer, M Qodari, memandang pertemuan keduanya memberikan sinyal Jokowi mulai menyadari pentingnya pengelolaan kekuasaan.
"Pertemuan dengan Prabowo sinyal bahwa Jokowi mulai menyadari dia harus memikirkan persoalan pengelolaan kekuasaan. Dia harus mampu mengendalikan kekuasaan politik," kata Qodari, di Jakarta, Kamis.
Menurut Qodari, posisi Jokowi saat ini tidak cukup mencerminkan kesuksesan dalam konteks mewujudkan sistem pemerintahan presidensial sesungguhnya.
Dia menjelaskan dalam sistem pemerintahan presidensial yang dapat diartikan sebagai wujud konstitusional dari sebuah kerajaan, maka presiden seharusnya adalah raja.
Presiden harus mampu memikul dan mengambil keputusan atas segala macam urusan kenegaraan dan permasalahannya.
"Dari situ ada benang merah, bahwa Jokowi saat ini tidak cukup powerful dalam posisi sebagai presiden. Ini sebuah realita yang bisa dikatakan pahit dan juga tantangan," jelas Qodari.
Akibat posisinya yang lemah secara politik, Qodari berpendapat Jokowi bagai sedang mendayung di antara dua karang pada 100 hari masa pemerintahannya.
Berita Terkait
Rp70,62 M dana desa di Kabupaten Kudus telah cair
Rabu, 15 Mei 2024 7:01 Wib
Wali Kota Semarang ajak anak muda berinovasi pangan berbahan lokal
Minggu, 5 Mei 2024 21:43 Wib
BPBD Kudus siapkan personel antisipasi bencana pada Lebaran
Selasa, 9 April 2024 4:40 Wib
53 perusahaan di Temanggung telah melaporkan pemberian THR
Kamis, 4 April 2024 15:32 Wib
MWA UNS segera gelar pemilihan rektor
Sabtu, 23 Maret 2024 13:34 Wib
Pemudik keluar-masuk Tol Kalikangkung diprediksi 900 ribu kendaraan
Sabtu, 23 Maret 2024 6:42 Wib
Pengadilan Tipikor Semarang sidangkan pembobol bank pemerintah Rp7,7 M
Kamis, 7 Maret 2024 20:07 Wib
RS Unimus segera gandeng BPJS Kesehatan untuk layani pasien
Sabtu, 24 Februari 2024 13:13 Wib