Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta melakukan pendataan untuk pelaksanaan Program Kartu Prakerja bagi karyawan yang terpaksa "dirumahkan" akibat kegiatan ekonomi terdampak COVID-19.
"Sejauh ini sudah ada 507 karyawan yang dirumahkan yang masuk ke data kami," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Surakarta Ariani Indrastuti di Solo, Rabu.
Ia menjelaskan data-data karyawan tersebut akan disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca juga: Sejumlah perusahaan di Kudus mulai rumahkan karyawannya
Baca juga: Ganjar persilakan puluhan ribu buruh yang di PHK mendaftar Kartu Prakerja
Baca juga: 3.000 pekerja di Semarang dirumahkan
Baca juga: 1.222 pekerja di Banyumas dirumahkan akibat COVID-19
"Mereka (karyawan) kami masukkan ke Program Kartu Prakerja. Selanjutnya mereka akan memperoleh pelatihan dan insentif," katanya.
Ia mengatakan pelatihan yang diberikan kepada masing-masing individu tergantung dari kementerian dan komitmen dari Balai Latihan Kerja yang akan menjalankan program vokasi tersebut.
"Kemungkinan mengenai kewirausahaan karena kan melibatkan BLK. Informasinya masing-masing orang akan dihubungi oleh kementerian langsung," katanya.
Ia mengatakan pada program tersebut nantinya setiap nama yang terdaftar akan memperoleh bantuan dana dari pemerintah sebesar Rp600.000 per bulan selama tiga bulan.
Dalam kesempatan ini, ia mengatakan salah satu sektor yang paling terdampak langsung dari COVID-19 adalah sektor perhotelan.
"Hotel kan sepi. Kemungkinan nanti data (karyawan yang dirumahkan) juga akan bertambah. Nanti juga akan kami masukkan ke Kartu Prakerja," katanya.
Terkait dengan kebijakan tersebut, pihaknya mengimbau kepada seluruh perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawannya tetapi cukup merumahkan.
"Harapannya setelah COVID-19 selesai, mereka bisa kembali bekerja seperti semula," katanya.
Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta menyatakan sejumlah hotel berbintang terpaksa menghentikan operasional untuk sementara waktu menyusul rendahnya tingkat kunjungan para tamu.
"Hingga saat ini ada empat hotel berbintang di Kota Solo yang menutup operasional sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan," kata Perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Shresto.
Menurut dia, akibat dari kondisi tersebut hingga bulan ini sudah ada ratusan karyawan hotel yang dirumahkan.
Baca juga: 615 pekerja perusahaan di Temanggung dirumahkan akibat COVID-19
"Sejauh ini sudah ada 507 karyawan yang dirumahkan yang masuk ke data kami," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Surakarta Ariani Indrastuti di Solo, Rabu.
Ia menjelaskan data-data karyawan tersebut akan disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca juga: Sejumlah perusahaan di Kudus mulai rumahkan karyawannya
Baca juga: Ganjar persilakan puluhan ribu buruh yang di PHK mendaftar Kartu Prakerja
Baca juga: 3.000 pekerja di Semarang dirumahkan
Baca juga: 1.222 pekerja di Banyumas dirumahkan akibat COVID-19
"Mereka (karyawan) kami masukkan ke Program Kartu Prakerja. Selanjutnya mereka akan memperoleh pelatihan dan insentif," katanya.
Ia mengatakan pelatihan yang diberikan kepada masing-masing individu tergantung dari kementerian dan komitmen dari Balai Latihan Kerja yang akan menjalankan program vokasi tersebut.
"Kemungkinan mengenai kewirausahaan karena kan melibatkan BLK. Informasinya masing-masing orang akan dihubungi oleh kementerian langsung," katanya.
Ia mengatakan pada program tersebut nantinya setiap nama yang terdaftar akan memperoleh bantuan dana dari pemerintah sebesar Rp600.000 per bulan selama tiga bulan.
Dalam kesempatan ini, ia mengatakan salah satu sektor yang paling terdampak langsung dari COVID-19 adalah sektor perhotelan.
"Hotel kan sepi. Kemungkinan nanti data (karyawan yang dirumahkan) juga akan bertambah. Nanti juga akan kami masukkan ke Kartu Prakerja," katanya.
Terkait dengan kebijakan tersebut, pihaknya mengimbau kepada seluruh perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawannya tetapi cukup merumahkan.
"Harapannya setelah COVID-19 selesai, mereka bisa kembali bekerja seperti semula," katanya.
Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta menyatakan sejumlah hotel berbintang terpaksa menghentikan operasional untuk sementara waktu menyusul rendahnya tingkat kunjungan para tamu.
"Hingga saat ini ada empat hotel berbintang di Kota Solo yang menutup operasional sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan," kata Perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Shresto.
Menurut dia, akibat dari kondisi tersebut hingga bulan ini sudah ada ratusan karyawan hotel yang dirumahkan.
Baca juga: 615 pekerja perusahaan di Temanggung dirumahkan akibat COVID-19