Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan berbagai persiapan Kongres Sampah yang rencananya digelar pada pertengahan Oktober 2019 sebagai upaya mencari solusi penanganan berbagai permasalahan terkait dengan sampah serta mengampanyekan pengurangan plastik dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Sebagai salah satu bentuk persiapan Kongres Sampah, kami melakukan kegiatan 'resik-resik' sampah di bantaran sungai, terutama sampah plastik," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Eko Yunianto di Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan kegiatan bersih-bersih bantaran sungai dari sampah itu juga dilakukan di tujuh lokasi lainnya, seperti di bantaran Sungai Kanal Banjir Barat di Kota Semarang, Sungai Gelis di Kabupaten Kudus, dan Sungai Tuntang di Kabupaten Grobogan.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan bersih-bersih sampah di bantaran sungai ini merupakan implementasi dari program yang dicanangkan Gubernur Ganjar Pranowo dalam upaya memerangi sampah plastik yang menumpuk di aliran sungai.
Baca juga: Gubernur Jateng akan gelar Kongres Sampah
Melalui kegiatan itu, pihaknya mengedukasi masyarakat dengan melibatkan secara langsung tentang kegiatan bersih-bersih sungai bebas dari sampah karena sampah yang ditemukan di aliran sungai merupakan limbah rumah tangga.
"Kami memberi perhatian kepada kebersihan sungai, terutama dari tumpukan sampah. Kita harus ada kemampuan dan kemauan, bagaimana mengurangi sampah ini, bijak mengolah dan memilah, ada upaya untuk mengurangi dan ada upaya untuk mengurangi serta ada upaya untuk memfungsikan kembali," ujarnya.
Hal tersebut, kata dia, harus didorong kepada masyarakat karena kenyataannya masih banyak sampah menumpuk di sungai.
Dalam upaya mengurangi sampah ini, Pemprov Jateng tidak bisa bekerja sendirian sehingga dibutuhkan peran aktif dari masyarakat untuk mencegah agar sungai tidak tercemari sampah.
Baca juga: Sekda: Bersihkan sungai sebelum musim hujan
Baca juga: Ganjar Terjun Langsung Bersihkan Sampah Sungai Demak
"Sebagai salah satu bentuk persiapan Kongres Sampah, kami melakukan kegiatan 'resik-resik' sampah di bantaran sungai, terutama sampah plastik," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Eko Yunianto di Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan kegiatan bersih-bersih bantaran sungai dari sampah itu juga dilakukan di tujuh lokasi lainnya, seperti di bantaran Sungai Kanal Banjir Barat di Kota Semarang, Sungai Gelis di Kabupaten Kudus, dan Sungai Tuntang di Kabupaten Grobogan.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan bersih-bersih sampah di bantaran sungai ini merupakan implementasi dari program yang dicanangkan Gubernur Ganjar Pranowo dalam upaya memerangi sampah plastik yang menumpuk di aliran sungai.
Baca juga: Gubernur Jateng akan gelar Kongres Sampah
Melalui kegiatan itu, pihaknya mengedukasi masyarakat dengan melibatkan secara langsung tentang kegiatan bersih-bersih sungai bebas dari sampah karena sampah yang ditemukan di aliran sungai merupakan limbah rumah tangga.
"Kami memberi perhatian kepada kebersihan sungai, terutama dari tumpukan sampah. Kita harus ada kemampuan dan kemauan, bagaimana mengurangi sampah ini, bijak mengolah dan memilah, ada upaya untuk mengurangi dan ada upaya untuk mengurangi serta ada upaya untuk memfungsikan kembali," ujarnya.
Hal tersebut, kata dia, harus didorong kepada masyarakat karena kenyataannya masih banyak sampah menumpuk di sungai.
Dalam upaya mengurangi sampah ini, Pemprov Jateng tidak bisa bekerja sendirian sehingga dibutuhkan peran aktif dari masyarakat untuk mencegah agar sungai tidak tercemari sampah.
Baca juga: Sekda: Bersihkan sungai sebelum musim hujan
Baca juga: Ganjar Terjun Langsung Bersihkan Sampah Sungai Demak