Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana menggelar Kongres Sampah guna mencari solusi penanganan berbagai permasalahan terkait dengan sampah serta mengampanyekan pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Hal itu disampaikan Ganjar saat melihat banyaknya sampah di lokasi kegiatan penanaman 15 ribu bibit bakau di Pantai Mangkang, Kelurahan Mangunharjo, Kota Semarang, Sabtu.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi penanaman bakau, orang nomor satu di Jateng itu melihat sampah plastik memang mendominasi pantai tersebut.
Tak hanya di pantai, di aliran sungai serta tambak-tambak petani, sampah plastik juga terlihat mengapung begitu banyak.
"Lihat ini, sampahnya luar biasa banyak. Indonesia itu juara dua sampah terbanyak di dunia. Jadi tolong jangan hanya penanaman mangrove, persoalan sampah ini juga harus menjadi perhatian perusahaan," kata Ganjar kepada Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International Stefanus JJ Batihalim selaku pihak yang menggelar penanaman bakau tersebut.
Menurut Ganjar, penanganan sampah plastik tidak akan pernah selesai apabila tidak ada keterlibatan semua pihak, termasuk perusahaan.
Baca juga: Pengolahan sampah terpadu segera beroperasi di Cilacap
Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki, kata dia, perusahaan dinilai mampu berperan besar dalam penanganan sampah.
"Saya dalam waktu dekat nanti akan menggelar Kongres Sampah. Saya harap semua perusahaan peduli dan ikut bergerak bersama karena ini demi masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI itu, menilai selama ini kepedulian perusahaan akan lingkungan sudah bagus, namun intensitas dan kualitasnya harus lebih ditingkatkan agar dampaknya semakin luas.
"Jadi kalau dulu ada istilah pentahelix, saya minta ditingkatkan jadi helixcopter, biar seperti baling-baling helikopter yang berputar cepat untuk penanganan masalah ini," katanya.
Provinsi Jateng, kata dia, memang sedang fokus pada penanganan sampah dan sudah ada dua teknologi besar dalam pengelolaan sampah di Jateng, yakni pengolahan sampah menjadi listrik di Kota Semarang dan pengolahan sampah menjadi briket di Kabupaten Cilacap.
"Akan kami dorong terus berbagai upaya penanganan sampah. Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah, kalau tidak bisa memanfaatkan, minimal tidak membuang sampah sembarangan," katanya.(LHP)
Baca juga: Kurangi sampah plastik, Ganjar dorong penggunaan plastik ramah lingkungan
Hal itu disampaikan Ganjar saat melihat banyaknya sampah di lokasi kegiatan penanaman 15 ribu bibit bakau di Pantai Mangkang, Kelurahan Mangunharjo, Kota Semarang, Sabtu.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi penanaman bakau, orang nomor satu di Jateng itu melihat sampah plastik memang mendominasi pantai tersebut.
Tak hanya di pantai, di aliran sungai serta tambak-tambak petani, sampah plastik juga terlihat mengapung begitu banyak.
"Lihat ini, sampahnya luar biasa banyak. Indonesia itu juara dua sampah terbanyak di dunia. Jadi tolong jangan hanya penanaman mangrove, persoalan sampah ini juga harus menjadi perhatian perusahaan," kata Ganjar kepada Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International Stefanus JJ Batihalim selaku pihak yang menggelar penanaman bakau tersebut.
Menurut Ganjar, penanganan sampah plastik tidak akan pernah selesai apabila tidak ada keterlibatan semua pihak, termasuk perusahaan.
Baca juga: Pengolahan sampah terpadu segera beroperasi di Cilacap
Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki, kata dia, perusahaan dinilai mampu berperan besar dalam penanganan sampah.
"Saya dalam waktu dekat nanti akan menggelar Kongres Sampah. Saya harap semua perusahaan peduli dan ikut bergerak bersama karena ini demi masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI itu, menilai selama ini kepedulian perusahaan akan lingkungan sudah bagus, namun intensitas dan kualitasnya harus lebih ditingkatkan agar dampaknya semakin luas.
"Jadi kalau dulu ada istilah pentahelix, saya minta ditingkatkan jadi helixcopter, biar seperti baling-baling helikopter yang berputar cepat untuk penanganan masalah ini," katanya.
Provinsi Jateng, kata dia, memang sedang fokus pada penanganan sampah dan sudah ada dua teknologi besar dalam pengelolaan sampah di Jateng, yakni pengolahan sampah menjadi listrik di Kota Semarang dan pengolahan sampah menjadi briket di Kabupaten Cilacap.
"Akan kami dorong terus berbagai upaya penanganan sampah. Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah, kalau tidak bisa memanfaatkan, minimal tidak membuang sampah sembarangan," katanya.(LHP)
Baca juga: Kurangi sampah plastik, Ganjar dorong penggunaan plastik ramah lingkungan