Salatiga (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong penggunaan plastik yang ramah lingkungan dalam berbagai kesempatan sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan.
"Ternyata kita sudah punya bioplastik yang ramah lingkungan, tapi sayang kurang populer dan tugas pemerintah adalah mendorong semua inovasi tentang pengelolaan sampah, termasuk pemanfaatan bioplastik," katanya saat menghadiri pameran produk inovasi dan kreasi lingkungan hidup dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Kota Salatiga, Rabu.
Bioplastik adalah plastik atau polimer yang secara alamiah dapat dengan mudah terdegradasi baik melalui serangan mikroorganisme maupun oleh cuaca, dan terbuat dari sumber biomassa seperti minyak nabati, amilum jagung, klobot jagung, amilum ercis, atau mikrobiota.
Menurut Ganjar, persoalan sampah plastik saat ini memang menjadi perhatian serius pemerintah, bahkan belum lama ini Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh gubernur, bupati/wali kota terkait penanganan persoalan sampah.
"Saya senang hari ini, ditampilkan banyak karya dari masyarakat termasuk dunia usaha tentang pengelolaan sampah plastik. Sudah ada contohnya, publik bisa melihat, ada barangnya, bisa digunakan, kalau ini semua dijalankan, maka kita bisa mengelola lingkungan dengan baik," ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mendorong semua perusahaan plastik memroduksi bioplastik dan jika bersedia, maka pemerintah akan memberikan insentif kepada perusahaan yang bersangkutan.
Baca juga: Pemkab Kudus-Djarum olah sampah organik dari pasar
Gubernur Ganjar juga bertekad menjadikan Jateng menjadi provinsi bioplastik.
"Kalau misal kami buat kebijakan, tahun depan 50 persen plastik harus menggunakan bioplastik, maka ini akan menjadi gerakan mengurangi sampah plastik dan 2-5 tahun kemudian bisa 100 persen," katanya.
Salah satu produk yang menjadi perhatian publik dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu adalah plastik berbahan dasar singkong.
Ganjarpun langsung mengorek informasi dari perusahaan yang membuat plastik bernama bio plastik tersebut.
Direktur Sinar Jaya Plastindo Whelly Sujono kemudian mendekati Ganjar dan menerangkan bahwa perusahaannya yang terletak di Kabupaten Sukoharjo itu telah memproduksi plastik sejak 14 tahun lalu.
Selama ini, produk bio plastik sudah digunakan di sejumlah rumah sakit di Indonesia dan pihaknya juga sedang berjuang untuk memasarkan produknya ke mal, swalayan, dan pusat-pusat perbelanjaan.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Ganjar mengapresiasi langkah produsen bioplastik membuat plastik yang ramah lingkungan, apalagi produk itu muncul atas kesadaran perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Baca juga: Pemkab Kudus butuh lahan tambahan untuk tampung sampah
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jateng Teguh Dwi Paryono menambahkan dalam sambutan Menteri Lingkungan Hidup RI pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2019 bahwa Jateng termasuk salah satu provinsi yang mendapat perhatian, khususnya terkait angka polusi udara akibat kendaraan bermotor.
"Penyelenggaraan acara di Taman Kota Bendosari, Kota Salatiga, yang tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru kota, tapi dengan fasilitasnya juga berfungsi sebagai tempat wisata di perkotaan. Sekaligus sebagai sosialisasi pelaksanaan amanat UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, paling sedikit 20 persen dari luas wilayah kota digunakan untu ruang terbuka hijau publik," katanya.
Mengangkat tema "Biru Langitku, Hijau Bumiku", pihaknya berharap melalui beragam kegiatan yang digelar selama peringatan HLH Sedunia mampu meningkatkan kesedaran masyarakat untuk hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan tersebut juga turut dilakukan penyerahan penghargaan lingkungan hidup kepada sebanyak 44 penerima, terdiri dari 9 Penghargaan Sekolah Adiwiyata, 10 Penghargaan Kalpataru dan 25 Penghargaan Proper Daerah.
Selain itu juga deklarasi komitmen membangun Jawa Tengah Cinta dan Peduli Lingkungan. (LHP)
"Ternyata kita sudah punya bioplastik yang ramah lingkungan, tapi sayang kurang populer dan tugas pemerintah adalah mendorong semua inovasi tentang pengelolaan sampah, termasuk pemanfaatan bioplastik," katanya saat menghadiri pameran produk inovasi dan kreasi lingkungan hidup dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Kota Salatiga, Rabu.
Bioplastik adalah plastik atau polimer yang secara alamiah dapat dengan mudah terdegradasi baik melalui serangan mikroorganisme maupun oleh cuaca, dan terbuat dari sumber biomassa seperti minyak nabati, amilum jagung, klobot jagung, amilum ercis, atau mikrobiota.
Menurut Ganjar, persoalan sampah plastik saat ini memang menjadi perhatian serius pemerintah, bahkan belum lama ini Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh gubernur, bupati/wali kota terkait penanganan persoalan sampah.
"Saya senang hari ini, ditampilkan banyak karya dari masyarakat termasuk dunia usaha tentang pengelolaan sampah plastik. Sudah ada contohnya, publik bisa melihat, ada barangnya, bisa digunakan, kalau ini semua dijalankan, maka kita bisa mengelola lingkungan dengan baik," ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mendorong semua perusahaan plastik memroduksi bioplastik dan jika bersedia, maka pemerintah akan memberikan insentif kepada perusahaan yang bersangkutan.
Baca juga: Pemkab Kudus-Djarum olah sampah organik dari pasar
Gubernur Ganjar juga bertekad menjadikan Jateng menjadi provinsi bioplastik.
"Kalau misal kami buat kebijakan, tahun depan 50 persen plastik harus menggunakan bioplastik, maka ini akan menjadi gerakan mengurangi sampah plastik dan 2-5 tahun kemudian bisa 100 persen," katanya.
Salah satu produk yang menjadi perhatian publik dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu adalah plastik berbahan dasar singkong.
Ganjarpun langsung mengorek informasi dari perusahaan yang membuat plastik bernama bio plastik tersebut.
Direktur Sinar Jaya Plastindo Whelly Sujono kemudian mendekati Ganjar dan menerangkan bahwa perusahaannya yang terletak di Kabupaten Sukoharjo itu telah memproduksi plastik sejak 14 tahun lalu.
Selama ini, produk bio plastik sudah digunakan di sejumlah rumah sakit di Indonesia dan pihaknya juga sedang berjuang untuk memasarkan produknya ke mal, swalayan, dan pusat-pusat perbelanjaan.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Ganjar mengapresiasi langkah produsen bioplastik membuat plastik yang ramah lingkungan, apalagi produk itu muncul atas kesadaran perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Baca juga: Pemkab Kudus butuh lahan tambahan untuk tampung sampah
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jateng Teguh Dwi Paryono menambahkan dalam sambutan Menteri Lingkungan Hidup RI pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2019 bahwa Jateng termasuk salah satu provinsi yang mendapat perhatian, khususnya terkait angka polusi udara akibat kendaraan bermotor.
"Penyelenggaraan acara di Taman Kota Bendosari, Kota Salatiga, yang tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru kota, tapi dengan fasilitasnya juga berfungsi sebagai tempat wisata di perkotaan. Sekaligus sebagai sosialisasi pelaksanaan amanat UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, paling sedikit 20 persen dari luas wilayah kota digunakan untu ruang terbuka hijau publik," katanya.
Mengangkat tema "Biru Langitku, Hijau Bumiku", pihaknya berharap melalui beragam kegiatan yang digelar selama peringatan HLH Sedunia mampu meningkatkan kesedaran masyarakat untuk hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan tersebut juga turut dilakukan penyerahan penghargaan lingkungan hidup kepada sebanyak 44 penerima, terdiri dari 9 Penghargaan Sekolah Adiwiyata, 10 Penghargaan Kalpataru dan 25 Penghargaan Proper Daerah.
Selain itu juga deklarasi komitmen membangun Jawa Tengah Cinta dan Peduli Lingkungan. (LHP)