Demak, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terjun langsung pada kegiatan kerja bakti bersama masyarakat membersihkan berbagai jenis sampah yang ada di sungai dan saluran air di Kabupaten Demak, Jumat.
Kegiatan bersih sungai yang juga dihadiri oleh Bupati Demak M. Natsir itu merupakan gagasan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Demak serta Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Demak.
Kerja bakti dimulai dengan memilih menyisir sampah, rumput, dan enceng gondok di sepanjang Sungai Tuntang, Kabupaten Demak, bahkan puluhan anggota TNI dari Kodim Demak ikut membantu dalam pelaksanaannya.
Dengan memegang sabit, orang nomor satu di Provinsi Jateng itu juga turut membersihkan rumput liar dan berbagai sampah yang ada di sepanjang bantaran sungai.
"Saya dapat undangan (menghadiri kegiatan bersih sungai) via WA (aplikasi WhatsApp) dari paguyuban pedagang kaki lima. Saya pikir ini bagus karena momennya sedang musim hujan jadi tepat kalau bersih-bersih sungai guna mencegah banjir," katanya.
Ganjar berpendapat bahwa masyarakat segala lapisan memang harus turut mengantisipasi bencana banjir yang berpotensi terjadi pada musim hujan.
Menurut Ganjar, kepedulian warga Jateng saat ini sudah cukup bagus, meskipun kadang manusia tidak bisa mencegah datangnya bencana, tapi minimal bisa meminimalkan dampak bencana.
"Siklon Tropis Cempaka sudah mengakibatkan banjir dan longsor di Klaten dan Wonogiri, dua daerah itu sudah ditetapkan status darurat bencana, kita sudah `back up` penuh dari BPBD Jateng dan kabupaten/kota untuk logistiknya," ujarnya.
Selain itu, Pemprov Jateng melalui BPBD Jateng sudah mengoordinasikan seluruh kekuatan untuk mengantisipasi bencana yang akan datang.
Konsolidasi BPBD, relawan bencana, SAR, dan Palang Merah Indonesia sudah dilakukan.
"Manajemen penanganan bencana kita sudah bagus. Ketika ada satu daerah terkena, kabupaten/kota tetangganya langsung bergerak membantu, jadi tidak perlu menunggu dari pusat," katanya.
Bupati Demak M. Natsir menambahkan, pihaknya sudah mengambil langkah antisipasi terjadinya bencana secara menyeluruh di wilayahnya.
"Hujan itu cuma pemicu, bukan satu-satunya penyebab banjir, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarang juga bisa sebabkan banjir. Jadi, kesadaran menjaga lingkungan juga harus ditingkatkan," katanya.
Kegiatan bersih sungai yang juga dihadiri oleh Bupati Demak M. Natsir itu merupakan gagasan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Demak serta Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Demak.
Kerja bakti dimulai dengan memilih menyisir sampah, rumput, dan enceng gondok di sepanjang Sungai Tuntang, Kabupaten Demak, bahkan puluhan anggota TNI dari Kodim Demak ikut membantu dalam pelaksanaannya.
Dengan memegang sabit, orang nomor satu di Provinsi Jateng itu juga turut membersihkan rumput liar dan berbagai sampah yang ada di sepanjang bantaran sungai.
"Saya dapat undangan (menghadiri kegiatan bersih sungai) via WA (aplikasi WhatsApp) dari paguyuban pedagang kaki lima. Saya pikir ini bagus karena momennya sedang musim hujan jadi tepat kalau bersih-bersih sungai guna mencegah banjir," katanya.
Ganjar berpendapat bahwa masyarakat segala lapisan memang harus turut mengantisipasi bencana banjir yang berpotensi terjadi pada musim hujan.
Menurut Ganjar, kepedulian warga Jateng saat ini sudah cukup bagus, meskipun kadang manusia tidak bisa mencegah datangnya bencana, tapi minimal bisa meminimalkan dampak bencana.
"Siklon Tropis Cempaka sudah mengakibatkan banjir dan longsor di Klaten dan Wonogiri, dua daerah itu sudah ditetapkan status darurat bencana, kita sudah `back up` penuh dari BPBD Jateng dan kabupaten/kota untuk logistiknya," ujarnya.
Selain itu, Pemprov Jateng melalui BPBD Jateng sudah mengoordinasikan seluruh kekuatan untuk mengantisipasi bencana yang akan datang.
Konsolidasi BPBD, relawan bencana, SAR, dan Palang Merah Indonesia sudah dilakukan.
"Manajemen penanganan bencana kita sudah bagus. Ketika ada satu daerah terkena, kabupaten/kota tetangganya langsung bergerak membantu, jadi tidak perlu menunggu dari pusat," katanya.
Bupati Demak M. Natsir menambahkan, pihaknya sudah mengambil langkah antisipasi terjadinya bencana secara menyeluruh di wilayahnya.
"Hujan itu cuma pemicu, bukan satu-satunya penyebab banjir, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarang juga bisa sebabkan banjir. Jadi, kesadaran menjaga lingkungan juga harus ditingkatkan," katanya.