Beberapa siswa yang telanjur datang ke sekolah mengaku belum tahu pengumuman bahwa kegiatan pembelajaran diliburkan dan baru mengetahuinya saat membaca papan pengumuman yang dipasang di depan sekolah mereka.
Sebagaimana diungkapkan Alvi (13) siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Semarang yang mengaku belum tahu adanya pengumuman kegiatan pembelajaran diliburkan akibat dampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.
"Belum tahu (sekolah libur, red.). Tahunya saat berangkat ke sekolah pagi tadi, ternyata ada pengumuman yang dipasang kalau sekolah libur. Ya tidak apa-apa, pulang lagi ke rumah," katanya.
Riski (15), siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Semarang pun mengakui hal yang sama, tidak tahu kalau ternyata sekolah diliburkan sehingga tetap berngkat ke sekolah sebagaimana biasanya.
Senada dengan itu, Ahyadi, salah satu orang tua juga mengaku tidak tahu pengumuman sekolah diliburkan sehingga tetap mengantarkan anaknya, Adi Nugroho, siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Pedurungan Tengah 02 Semarang.
"Ya, memang tidak tahu. Saya antarkan anak saya ke sekolah, ternyata libur. Ya pulang lagi," katanya, seraya mengaku mengetahui sekolah diliburkan dari papan pengumuman yang dipasang di depan gerbang sekolah.
Kepala SD Negeri Pedurungan Tengah 02 Semarang Sutikno mengatakan informasi kegiatan pembelajaran Sabtu ini diliburkan didapatkannya dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, Jumat (14/2) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.
"Saya mendapat informasi (kegiatan pembelajaran diliburkan, red.) Jumat (14/2) malam. Langsung saya informasikan ke guru-guru agar segera memberitahukannya lewat SMS (pesan singkat) ke orang tua siswa," katanya.
Menurut dia, kebijakan meliburkan kegiatan pembelajaran pada Sabtu ini ditujukan untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik Gunung Kelud yang dikhawatirkan bisa menimbulkan gangguan kesehatan kepada siswa.