"Akhir tahun konsumen banyak yang berburu rumah, karena begitu sudah ganti tahun, maka harga rumah biasanya naik dan ganti model," kata Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat di Semarang, Senin.
Selain harga rumah naik dan ganti model, seiring perkembangan waktu maka lokasi perumahan akan semakin ke daerah pinggiran kota.
Rata-rata penjualan rumah tersebut untuk tempat tinggal dan hanya sebagian kecil untuk investasi. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan penduduk dan tingginya kebutuhan rumah.
Perkiraan tingginya kebutuhan rumah tersebut, REI Jateng mengambil kesempatan tersebut untuk menjemput bola para konsumen dengan pameran perumahan di Mal Ciputra Semarang sejak 22 November hingga 4 Desember 2012.
Dalam pameran perumahan kali ini ada 19 pengembang dan tidak ada dari perbankan yang ikut. Dari 19 pengembang tersebut sebanyak 17 pengembang untuk pembangunan tipe rumah menengah ke atas dengan harga Rp150 juta hingga Rp500 juta dan sisanya pengembang untuk tipe menengah ke bawah.
"Pada pameran perumahan kali ini, kami menargetkan bisa meraup Rp60 miliar. Target tersebut sama target REI Expo Nasional di Java Mall Semarang, pada 18--30 Oktober 2012 yang terealisasi Rp62 miliar," katanya.
Untuk dapat meraih target penjualan, sejumlah pengembang juga memberikan sejumlah daya tarik untuk konsumen di antaranya suku bunga fix selama dua tahun hingga tiga tahun, sehingga dapat memberi rasa nyaman kepada konsumen.
"Pameran rumah sebenarnya merupakan kesempatan emas bagi konsumen, karena dengan datang di tempat pameran mereka bisa memperoleh banyak informasi dan banyak pilihan," katanya.
Apalagi pada saat pameran, banyak keuntungan yang dapat diperoleh konsumen dan tidak dapat di luar pameran.