Situs Dieng Terancam Musnah
"Situs terancam habis dan banyak yang tidak terurus karena tanahnya dikuasai rakyat sebagai lahan pertanian. Padahal banyak situs yang terpendam di dalamnya," kata Kholiq di sela-sela Rapat Koordinasi Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah Bagian Barat, di Purbalingga, Rabu.
Menurut dia, tanah-tanah yang dijadikan sebagai lahan pertanian tersebut dikuasai rakyat dengan sistem sewa maupun cara lainnya.
Dalam hal ini, lanjutnya, sebagian besar situs peninggalan Dinasti Sanjaya tersebut berada di wilayah Banjarnegara dan sebagian kecil di Wonosobo
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengharapkan pemerintah pusat mengembalikan tanah-tanah tersebut sebagai upaya penyelamatan terhadap situs di Dieng.
"Saya berharp Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera menangani masalah Dieng. Daerah tidak mampu menangani masalah ini," katanya.
Dia mengatakan, situs-situs tersebut diperkirakan terpendam pada lahan seluas 380 hektare yang saat ini dikuasai masyarakat dalam bentuk bangunan maupun menjadi lahan pertanian.
Bahkan, kata dia, lahan di sekitar kompleks Candi Arjuna saat ini juga sudah banyak yang menjadi lahan pertanian.
Selain situs, kata dia, keberadaan situ atau danau di Dataran Tinggi Dieng juga semakin memprihatinkan karena kondisi airnya saat ini banyak yang mengalami penyusutan akibat alih fungsi lahan.
"Kalau tidak segera ditangani akan sangat berbahaya. Ini bukan hanya urusan perut, tetapi eksistensi situs agar kawasan Dieng bisa dihidupkan kembali," katanya.