BRIN ekskavasi Candi Bata di lahan KIT Batang
Batang (ANTARA) - Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan ekskavasi benda purbakala yaitu Candi Bata yang ditemukan di lahan Kawasan Industri Terpadu Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro Sudibyo di Batang, Senin, mengatakan bahwa Candi Bata tersebut diperkirakan memiliki usia paling tua di Jawa Tengah.
"Candi ini terletak di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, dan mencuat ke permukaan pada 2022. Hari ini merupakan ketiga penggalian oleh Badan Riset Inovasi Nasional di situs pemandian Balekambang, Kecamatan Gringsing," katanya.
Menurut dia, area kompleks Candi Bata tersebut diperkirakan cukup luas. Delineasi (garis batas) sementara menunjukkan luas candi sekitar 1,6 kilometer kali 1,6 kilometer.
Kompleks candi ini, kata dia, bisa mirip dengan Candi Borobudur yang menyatu dalam satu bangunan atau seperti Candi Prambanan yang memiliki candi-candi terpisah dalam satu kompleks.
Dikatakan, tim ekskavasi Candi Bata ini terdiri atas BRIN Pusat, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan Ikatan Arkeologi Indonesia.
Berdasarkan pemetaan wilayah sekitar candi, kata dia, juga ditemukan titik candi lain sekitar 200 meter dari lokasi candi pertama.
Bambang mengatakan eksekusi Candi Bata tersebut diperkirakan akan dilakukan BRIN selama 10 hari ke depan.
"Hari ini sudah kelihatan muncul bentuk candi. Proses ekskavasi candi pertama ini akan selesai pada 1 Juli 2024 kemudian hasil ekskavasi akan disampaikan melalui diskusi dengan Bapelitbang dan Dinas Pekerjaan Umum," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro Sudibyo di Batang, Senin, mengatakan bahwa Candi Bata tersebut diperkirakan memiliki usia paling tua di Jawa Tengah.
"Candi ini terletak di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, dan mencuat ke permukaan pada 2022. Hari ini merupakan ketiga penggalian oleh Badan Riset Inovasi Nasional di situs pemandian Balekambang, Kecamatan Gringsing," katanya.
Menurut dia, area kompleks Candi Bata tersebut diperkirakan cukup luas. Delineasi (garis batas) sementara menunjukkan luas candi sekitar 1,6 kilometer kali 1,6 kilometer.
Kompleks candi ini, kata dia, bisa mirip dengan Candi Borobudur yang menyatu dalam satu bangunan atau seperti Candi Prambanan yang memiliki candi-candi terpisah dalam satu kompleks.
Dikatakan, tim ekskavasi Candi Bata ini terdiri atas BRIN Pusat, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan Ikatan Arkeologi Indonesia.
Berdasarkan pemetaan wilayah sekitar candi, kata dia, juga ditemukan titik candi lain sekitar 200 meter dari lokasi candi pertama.
Bambang mengatakan eksekusi Candi Bata tersebut diperkirakan akan dilakukan BRIN selama 10 hari ke depan.
"Hari ini sudah kelihatan muncul bentuk candi. Proses ekskavasi candi pertama ini akan selesai pada 1 Juli 2024 kemudian hasil ekskavasi akan disampaikan melalui diskusi dengan Bapelitbang dan Dinas Pekerjaan Umum," katanya.