Kementerian PUPR-Jateng bangun 98 rumah sederhana sehat di Pekalongan
Pekalongan, Jawa Tengah (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng dan Lazismu membangun 98 rumah sederhana sehat untuk warga terdampak rob di Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Pekalongan, Jateng, Kamis, mengatakan bahwa rumah yang terbangun sudah memenuhi syarat rumah sederhana sehat.
"Spesifikasi rumahnya seluas 40 meter persegi, terdapat ruang tamu, dua kamar tidur, dan satu toilet. Konstruksi rumah yang dibangun juga tahan gempa," katanya.
Menurut dia, relokasi ini dilakukan karena ada 100 keluarga yang rumahnya terdampak banjir rob.
Bahkan, kata dia, jalan dan jembatan yang menjadi akses kampung tersebut juga terdampak sehingga hal itu harus dilakukan relokasi.
"Rumah yang dibangun seharusnya 100 unit. Namun, karena dua keluarga meninggal dunia tanpa ahli waris maka rumah yang dibangun diperuntukkan bagi 98 keluarga," katanya.
Pembangunan 98 rumah yang diserahkan untuk warga secara gratis tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak.
Rinciannya, Kementerian PUPR menyediakan 32 rumah, sanitasi, drainase, dan air minum dengan total anggaran Rp5,9 miliar yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK).
Kemudian, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jateng membangun 64 unit, yang masing-masing unit dianggarkan Rp40 juta, serta Lazismu dua unit.
Pembangunan tersebut dibantu biaya tukang oleh Pemkab Pekalongan dengan dana Rp15 juta per unit, serta memfasilitasi penyediaan dan pematangan lahan komunitas.
Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jateng dan PT PLN menyediakan sambungan listrik untuk seluruh rumah, sedang Kementerian ATR/BPN menyediakan sertifikasi lahan.
"Semuanya saling bersinergi dalam rangka untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak," katanya.
Nana berharap bantuan rumah secara gratis tersebut bisa memberikan manfaat pada warga terdampak rob.
Saat ini, progres pembangunan rumah sederhana sehat itu kini sudah mencapai 80 persen dan diperkirakan warga bisa menempati rumah itu pada akhir 2024.
"Pemprov Jateng berkomitmen melayani masyarakat dengan baik dan meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Baca juga: Menteri PUPR: IKN didesain sebagai kota masa depan bagi generasi muda
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Pekalongan, Jateng, Kamis, mengatakan bahwa rumah yang terbangun sudah memenuhi syarat rumah sederhana sehat.
"Spesifikasi rumahnya seluas 40 meter persegi, terdapat ruang tamu, dua kamar tidur, dan satu toilet. Konstruksi rumah yang dibangun juga tahan gempa," katanya.
Menurut dia, relokasi ini dilakukan karena ada 100 keluarga yang rumahnya terdampak banjir rob.
Bahkan, kata dia, jalan dan jembatan yang menjadi akses kampung tersebut juga terdampak sehingga hal itu harus dilakukan relokasi.
"Rumah yang dibangun seharusnya 100 unit. Namun, karena dua keluarga meninggal dunia tanpa ahli waris maka rumah yang dibangun diperuntukkan bagi 98 keluarga," katanya.
Pembangunan 98 rumah yang diserahkan untuk warga secara gratis tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak.
Rinciannya, Kementerian PUPR menyediakan 32 rumah, sanitasi, drainase, dan air minum dengan total anggaran Rp5,9 miliar yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK).
Kemudian, Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jateng membangun 64 unit, yang masing-masing unit dianggarkan Rp40 juta, serta Lazismu dua unit.
Pembangunan tersebut dibantu biaya tukang oleh Pemkab Pekalongan dengan dana Rp15 juta per unit, serta memfasilitasi penyediaan dan pematangan lahan komunitas.
Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jateng dan PT PLN menyediakan sambungan listrik untuk seluruh rumah, sedang Kementerian ATR/BPN menyediakan sertifikasi lahan.
"Semuanya saling bersinergi dalam rangka untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak," katanya.
Nana berharap bantuan rumah secara gratis tersebut bisa memberikan manfaat pada warga terdampak rob.
Saat ini, progres pembangunan rumah sederhana sehat itu kini sudah mencapai 80 persen dan diperkirakan warga bisa menempati rumah itu pada akhir 2024.
"Pemprov Jateng berkomitmen melayani masyarakat dengan baik dan meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Baca juga: Menteri PUPR: IKN didesain sebagai kota masa depan bagi generasi muda