Sekda Magelang kukuhkan Kampung Siaga Bencana Desa Banyurojo
Magelang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto memimpin apel pengukuhan dan uji simulasi Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Banyurojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Adi Waryanto di Magelang, Sabtu, menyampaikan Kabupaten Magelang berada di dataran tinggi yang dikelilingi pegunungan, menjadikannya daerah tangkapan air dengan tanah yang subur. Namun, kondisi ini juga menyimpan potensi bahaya berupa letusan gunung api dan tanah longsor.
"Kajian risiko bencana Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa berbagai jenis bencana dapat terjadi di sini, seperti kekeringan, gempa bumi, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, banjir, tanah longsor, dan letusan gunung api" katanya.
Berdasarkan kondisi tersebut, Pemkab Magelang melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, berkomitmen untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang cepat, tepat, efektif, dan efisien, serta mengutamakan pemberdayaan, partisipasi, dan kearifan lokal.
Ia berharap, berbagai kegiatan positif di bidang penanggulangan bencana dapat terus ditingkatkan guna memperkuat perlindungan sosial dengan bergotong royong serta bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Ketua Pokja Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial RI, Hastama Hikmah menyampaikan, pembentukan KSB ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Kementerian Sosial dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.
KSB hadir sebagai solusi inovatif, dimana masyarakat didorong untuk menjadi aktor utama dalam penanggulangan bencana ditingkat lokal.
Melalui KSB, menurut dia, masyarakat dibekali dengan pengetahuan, ketrampilan, dan sumber daya yang memadai untuk merespon bencana secara cepat dan tepat.
KSB juga diharapkan mampu membangun budaya siaga bencana dan meningkatkan rasa kepedulian antar warga, sehingga tercipta komunitas yang tangguh dan mampu bersatu padu dalam menghadapi situasi sulit.
Menurut dia, kegiatan ini bisa menjadi momentum pembelajaran berharga untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat serta terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan menjadi komunitas yang tangguh.
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang Heru Nurprismawan mengatakan, maksud penyelenggaraan kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap situasi bencana, serta memperluas jangkauan wilayah siaga bencana di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman warga masyarakat mengenai resiko bencana di daerahnya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan pengurangan resiko dan penanggulangan bencana," katanya.
Pada acara tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang menerima bantuan dari Kementerian Sosial RI senilai Rp379.383.350, terdiri atas bantuan logistik berupa lumbung Sosial KSB di Desa Banyurojo, fasilitasi pembentukan Kampung Siaga Bencana di Desa Banyurojo, dan fasilitasi tagana masuk sekolah.
Baca juga: BPBD : 30 daerah di Jateng tetapkan siaga darurat bencana
Adi Waryanto di Magelang, Sabtu, menyampaikan Kabupaten Magelang berada di dataran tinggi yang dikelilingi pegunungan, menjadikannya daerah tangkapan air dengan tanah yang subur. Namun, kondisi ini juga menyimpan potensi bahaya berupa letusan gunung api dan tanah longsor.
"Kajian risiko bencana Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa berbagai jenis bencana dapat terjadi di sini, seperti kekeringan, gempa bumi, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, banjir, tanah longsor, dan letusan gunung api" katanya.
Berdasarkan kondisi tersebut, Pemkab Magelang melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, berkomitmen untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang cepat, tepat, efektif, dan efisien, serta mengutamakan pemberdayaan, partisipasi, dan kearifan lokal.
Ia berharap, berbagai kegiatan positif di bidang penanggulangan bencana dapat terus ditingkatkan guna memperkuat perlindungan sosial dengan bergotong royong serta bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Ketua Pokja Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial RI, Hastama Hikmah menyampaikan, pembentukan KSB ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Kementerian Sosial dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.
KSB hadir sebagai solusi inovatif, dimana masyarakat didorong untuk menjadi aktor utama dalam penanggulangan bencana ditingkat lokal.
Melalui KSB, menurut dia, masyarakat dibekali dengan pengetahuan, ketrampilan, dan sumber daya yang memadai untuk merespon bencana secara cepat dan tepat.
KSB juga diharapkan mampu membangun budaya siaga bencana dan meningkatkan rasa kepedulian antar warga, sehingga tercipta komunitas yang tangguh dan mampu bersatu padu dalam menghadapi situasi sulit.
Menurut dia, kegiatan ini bisa menjadi momentum pembelajaran berharga untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat serta terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan menjadi komunitas yang tangguh.
Kepala Bidang Perlindungan, Jaminan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang Heru Nurprismawan mengatakan, maksud penyelenggaraan kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap situasi bencana, serta memperluas jangkauan wilayah siaga bencana di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman warga masyarakat mengenai resiko bencana di daerahnya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan pengurangan resiko dan penanggulangan bencana," katanya.
Pada acara tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang menerima bantuan dari Kementerian Sosial RI senilai Rp379.383.350, terdiri atas bantuan logistik berupa lumbung Sosial KSB di Desa Banyurojo, fasilitasi pembentukan Kampung Siaga Bencana di Desa Banyurojo, dan fasilitasi tagana masuk sekolah.
Baca juga: BPBD : 30 daerah di Jateng tetapkan siaga darurat bencana