Tingkatkan "coverage", BPJS Ketenagakerjaan tingkatkan efektivitas kolaborasi agen BRILink
Sejak tahun 2017 sampai hari ini untuk Jateng, kami punya total 1.100 Agen Perisai
Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan terus memperluas coverage atau cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah satu cara yang ditempuh dengan menggelar Kegiatan Empowering, Sosialisasi, dan Konsolidasi bersama PT BRI Tbk kepada petugas penunjang bisnis keagenan (PPBK) dan Agen BriLink di Regional Semarang, di sebuah hotel di Semarang, Jumat (9/8).
Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Deputi Kepesertaan BPU Armada Kaban yang juga memberikan materi terkait Empowering dan Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan; Nendy Herdianto Putra, selaku Senior Manager Sales Management Department BRILink Business Division yang juga memberikan materi Kebut Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan di Agen Brilink; Rokhmadi selaku Departement Head Sales Management Department Brilink Business Department; dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY Isnavodiar Jatmiko.
Kegiatan tersebut diharapkan menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi para agen BRILink untuk mempermudah pendaftaran juga pembayaran bagi para peserta baru sehingga semakin meningkatkan efektivitas kolaborasi dalam memperluas cakupan kepesertaan jaminan sosial.
Iko, panggilan akrab Isnavodiar Jatmiko, mengajak agen BRILink menjadi bagian untuk memberikan perubahan di masyarakat dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan selain Agen Perisai atau Penggerak Jaminan Sosial Indonesia yang merupakan mitra dari BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan jumlah kepesertaan.
"Sejak tahun 2017 sampai hari ini untuk Jateng, kami punya total 1.100 Agen Perisai. Sekarang punya 300 agen baru dari Agen BRILink dengan akumulasi pendaftarannya (peserta BPJS Ketenagakerjaan,red.) hanya untuk di bagian utara dari Brebes sampai Blora sudah 2.700. Buat kami, ini awal yang menjanjikan," kata Iko.
Iko optimistis keberadaan agen BRILink yang sampai pelosok desa dan tanpa kantor mampu meningkatkan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan yang merupakan wujud Negara hadir bagi masyarakat dalam memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Dalam rangka perluasan cakupan di Jateng menuju 50 persen, kami harus masuk ke desa-desa, menyasar pekerja informal. Peran agen BRILink bisa membantu kami, mereka tidak hanya transaksi tanpa kantor, tetapi juga membantu kami memberikan layanan jaminan sosial ketenagakerjaan tanpa kantor," kata Iko.
Iko menambahkan pentingnya Program BPJS Ketenagakerjaan karena tingginya kasus kecelakaan kerja (70 kasus) dan meninggal dunia (lima kasus) dalam sehari di Jateng dan DIY. Saat ada perlindungan sosial ketenagakerjaan, maka setidaknya bisa mengantisipasi munculnya angka kemiskinan baru. ***
Salah satu cara yang ditempuh dengan menggelar Kegiatan Empowering, Sosialisasi, dan Konsolidasi bersama PT BRI Tbk kepada petugas penunjang bisnis keagenan (PPBK) dan Agen BriLink di Regional Semarang, di sebuah hotel di Semarang, Jumat (9/8).
Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Deputi Kepesertaan BPU Armada Kaban yang juga memberikan materi terkait Empowering dan Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan; Nendy Herdianto Putra, selaku Senior Manager Sales Management Department BRILink Business Division yang juga memberikan materi Kebut Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan di Agen Brilink; Rokhmadi selaku Departement Head Sales Management Department Brilink Business Department; dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY Isnavodiar Jatmiko.
Kegiatan tersebut diharapkan menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi para agen BRILink untuk mempermudah pendaftaran juga pembayaran bagi para peserta baru sehingga semakin meningkatkan efektivitas kolaborasi dalam memperluas cakupan kepesertaan jaminan sosial.
Iko, panggilan akrab Isnavodiar Jatmiko, mengajak agen BRILink menjadi bagian untuk memberikan perubahan di masyarakat dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan selain Agen Perisai atau Penggerak Jaminan Sosial Indonesia yang merupakan mitra dari BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan jumlah kepesertaan.
"Sejak tahun 2017 sampai hari ini untuk Jateng, kami punya total 1.100 Agen Perisai. Sekarang punya 300 agen baru dari Agen BRILink dengan akumulasi pendaftarannya (peserta BPJS Ketenagakerjaan,red.) hanya untuk di bagian utara dari Brebes sampai Blora sudah 2.700. Buat kami, ini awal yang menjanjikan," kata Iko.
Iko optimistis keberadaan agen BRILink yang sampai pelosok desa dan tanpa kantor mampu meningkatkan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan yang merupakan wujud Negara hadir bagi masyarakat dalam memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Dalam rangka perluasan cakupan di Jateng menuju 50 persen, kami harus masuk ke desa-desa, menyasar pekerja informal. Peran agen BRILink bisa membantu kami, mereka tidak hanya transaksi tanpa kantor, tetapi juga membantu kami memberikan layanan jaminan sosial ketenagakerjaan tanpa kantor," kata Iko.
Iko menambahkan pentingnya Program BPJS Ketenagakerjaan karena tingginya kasus kecelakaan kerja (70 kasus) dan meninggal dunia (lima kasus) dalam sehari di Jateng dan DIY. Saat ada perlindungan sosial ketenagakerjaan, maka setidaknya bisa mengantisipasi munculnya angka kemiskinan baru. ***