Cilacap (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cilacap Weweng Maretno mengatakan seorang petugas panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) meninggal dunia karena sakit saat pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih dalam Pilkada Serentak 2024.
"Petugas pantarlih atas nama Meilani Dwi Marwati dari TPS 16 Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, meninggal dunia pada hari Rabu (10/7) karena sakit dalam catatan pelaksanaan tugas sebagai pantarlih," kata Weweng Maretno di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.
Atas nama KPU Kabupaten Cilacap, kata dia, pihaknya turut berduka cita dan belasungkawa serta mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa almarhumah Meilani Dwi Mawarti dalam membantu pelaksanaan tugas KPU.
Ia mengatakan pihaknya telah memerintahkan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Kutawaru untuk mengambil alih kegiatan yang dilaksanakan almarhumah Meilani demi keberlanjutan pelaksanaan coklit.
"Kami juga sudah perintahkan Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Cilacap untuk segera mengurus tertib administrasi lebih lanjut," katanya.
Terkait dengan rekapitulasi sementara pelaksanaan coklit di Kabupaten Cilacap, dia mengatakan hingga hari Jumat (12/7) telah mencapai 95,26 persen dari 1.521.078 orang yang tercatat dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, persentase pencapaian coklit tersebut di atas rata-rata capaian Provinsi Jawa Tengah.
"Sebanyak 5.709 petugas pantarlih kami libatkan untuk melaksanakan coklit di 3.043 TPS, semuanya berjalan lancar dan tampak semangat," kata Weweng.
Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar pada 27 November ditujukan untuk memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta pasangan calon bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota.