Cuaca ekstrem berpotensi di Jawa Tengah pada 29-31 Januari
Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada 29-31 Januari 2024.
"Berdasarkan data yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang hari ini, potensi terjadinya cuaca ekstrem itu dipengaruhi oleh beberapa faktor," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.
Ia mengatakan faktor pemicu terjadinya cuaca ekstrem itu di antaranya aktivitas monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jateng.
Selain itu, kata dia, daerah konvergensi terpantau di sekitar Jateng dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di provinsi tersebut.
"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jateng pada 29-31 Januari," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Senin (29/1) meliputi Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati, Kabupaten Pekalongan, Purbalingga, Purworejo, Kota Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sukoharjo, Kota Surakarta, Sragen, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Sementara wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Selasa (30/1) meliputi Kabupaten Batang, Blora, Brebes, Boyolali, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Purworejo, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Selanjutnya pada hari Rabu (31/1), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Batang, Banyumas, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Sragen, Sukoharjo, Kota Surakarta, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada 29-31 Januari yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
"Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana diimbau untuk bisa melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman guna meminimalisasi risiko bencana," katanya.
Baca juga: Prakiraan cuaca Jateng hari ini
"Berdasarkan data yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang hari ini, potensi terjadinya cuaca ekstrem itu dipengaruhi oleh beberapa faktor," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.
Ia mengatakan faktor pemicu terjadinya cuaca ekstrem itu di antaranya aktivitas monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jateng.
Selain itu, kata dia, daerah konvergensi terpantau di sekitar Jateng dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di provinsi tersebut.
"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jateng pada 29-31 Januari," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Senin (29/1) meliputi Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati, Kabupaten Pekalongan, Purbalingga, Purworejo, Kota Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sukoharjo, Kota Surakarta, Sragen, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Sementara wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Selasa (30/1) meliputi Kabupaten Batang, Blora, Brebes, Boyolali, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Purworejo, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Selanjutnya pada hari Rabu (31/1), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Batang, Banyumas, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Sragen, Sukoharjo, Kota Surakarta, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada 29-31 Januari yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
"Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana diimbau untuk bisa melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman guna meminimalisasi risiko bencana," katanya.
Baca juga: Prakiraan cuaca Jateng hari ini