PLTU Batang berikan pelatihan peningkatan kapasitas dan pengelolaan koperasi
Batang (ANTARA) - PT Bhimasena Power Indonesia selaku pengembang proyek pembangkit listrik tenaga uap Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memberikan pelatihan peningkatan kapasitas dan pengelolaan koperasi pada pengurus 3 koperasi simpan pinjam di Desa Ponowareng, Karanggenang, dan Ujungnegoro.
Konsultan Pendamping Tiga Koperasi Binaan BPI Yusuf Jaelani di Batang, Sabtu, berpesan pada seluruh pengurus dan pengelola koperasi simpan pinjam bisa menjalankan perkoperasian dengan baik dan benar.
"Koperasi tidak akan pernah mendapatkan sisa hasil usaha yang maksimal jika para pengurus dan pengelola tidak kompak dan tidak konsiten dalam menjalankannya," katanya.
Dikatakan, pembentukan dan peningkatan kapasitas personel sangat dibutuhkan untuk kemajuan dan kondisi kesehatan koperasi.
"Alhamdulillah, tiga tahun terakhir ini sisa hasil usaha (SHU) di masing masing koperasi mengalami peningkatan meski tidak signifikan. Namun ini sudah menunjukkan perkembangan yang cukup baik bagi ketiga koperasi ini," katanya.
Ia berharap setelah pelatihan peningkatan kapasitas ini maka pengurus bisa membantu dan mendorong untuk lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan profesionalisme pengelolaan koperasi.
"Koperasi ini merupakan salah satu implementasi program CSR lembaga keuangan mikro untuk memenuhi kebutuhan modal usaha masyarakat sekaligus mendukung peningkatan budaya menabung," katanya.
Tiga koperasi yang mengikuti kegiatan tersebut adalah KSP Ujungnegoro Makmur Sejahtera, KSP Mitra Karya Karanggeneng, dan KSP Berkah Jaya Ponowareng.
Sejak berdiri pada 2013 ini, tiga koperasi tersebut sudah beranggotakan 8.099 orang dengan aset mencapai Rp11,7 miliar, serta mendapat penilaian cukup sehat oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Batang.
Konsultan Pendamping Tiga Koperasi Binaan BPI Yusuf Jaelani di Batang, Sabtu, berpesan pada seluruh pengurus dan pengelola koperasi simpan pinjam bisa menjalankan perkoperasian dengan baik dan benar.
"Koperasi tidak akan pernah mendapatkan sisa hasil usaha yang maksimal jika para pengurus dan pengelola tidak kompak dan tidak konsiten dalam menjalankannya," katanya.
Dikatakan, pembentukan dan peningkatan kapasitas personel sangat dibutuhkan untuk kemajuan dan kondisi kesehatan koperasi.
"Alhamdulillah, tiga tahun terakhir ini sisa hasil usaha (SHU) di masing masing koperasi mengalami peningkatan meski tidak signifikan. Namun ini sudah menunjukkan perkembangan yang cukup baik bagi ketiga koperasi ini," katanya.
Ia berharap setelah pelatihan peningkatan kapasitas ini maka pengurus bisa membantu dan mendorong untuk lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan profesionalisme pengelolaan koperasi.
"Koperasi ini merupakan salah satu implementasi program CSR lembaga keuangan mikro untuk memenuhi kebutuhan modal usaha masyarakat sekaligus mendukung peningkatan budaya menabung," katanya.
Tiga koperasi yang mengikuti kegiatan tersebut adalah KSP Ujungnegoro Makmur Sejahtera, KSP Mitra Karya Karanggeneng, dan KSP Berkah Jaya Ponowareng.
Sejak berdiri pada 2013 ini, tiga koperasi tersebut sudah beranggotakan 8.099 orang dengan aset mencapai Rp11,7 miliar, serta mendapat penilaian cukup sehat oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Batang.