Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebutkan jajaran TNI dan Polri di provinsi setempat mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan.
Hal tersebut disampaikan Nana saat menghadiri acara silaturahmi Atmani Wedana atau alumni Akpol angkatan 1988 di Wisma Perdamaian, Semarang, Sabtu, yang dihadiri oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi serta Ketua Atmani Wedana Irjen Pol (P) Rikwanto.
Ia menjelaskan keterlibatan kepolisian dan TNI dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga pangan sangat penting, dimana dalam hal ini Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro sangat aktif dalam Satgas Pangan bersama Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Bulog dan Kejaksaan.
“Mulai dari turun ke lapangan memantau harga pangan di pasar hingga berbagai program untuk menjaga pasokan pangan melalui diversifikasi pangan masyarakat,” katanya.
Menurut dia, pantauan dilakukan terus-menerus oleh Satgas Pangan Jateng, baik distribusi maupun pasokan di pasar.
Respons cepat setiap ada indikasi kenaikan harga komoditas pangan menjadi salah satu penilaian dari Badan Pangan Nasional RI.
"Sinergi dan kolaborasi diantara jajaran terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, BUMN, BUMD, dan TNI-Polri sangat penting. Kami berharap ini bisa terus dilakukan dan ditingkatkan," ujarnya.
Selain itu, diversifikasi pangan yang digalakkan oleh pemerintah pusat juga direspons dengan baik oleh Kepolisian dan TNI misalnya dalam pemanfaatan lahan tidur dan pemberdayaan masyarakat untuk gerakan menanam tanaman pangan alternatif.
Hal ini ditunjukkan dari sejumlah program yang sudah dilakukan baik oleh Polda Jateng maupun Kodam IV/Diponegoro seperti penanaman jagung serta umbi-umbian di lahan tidur milik TNI/Polri.
"Kemudian kami juga menggencarkan gerakan diversifikasi pangan. Itu mulai dari jagung, umbi-umbian, dan sumber karbohidrat lainnya. Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro sudah melakukan ini," katanya.