Pemkab Banyumas jajaki kerja sama dengan Tiongkok
Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjajaki kemungkinan melakukan kerja sama secara langsung dengan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) salah satunya dalam hal investasi.
Saat ditemui wartawan di sela acara Festival Budaya Tionghoa dan Peresmian Pusat Kebudayaan Mandarin Puhua yang diselenggarakan oleh Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan Purwokerto atau Puhua School, Rabu, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengaku sempat berbincang dengan Konsulat Jenderal RRT di Surabaya Xu Yong usai memberi sambutan dalam acara tersebut.
"Saya tadi ngobrol berdua dengan Konjen. Saya menceritakan tentang peluang investasi di Kabupaten Banyumas, apa sih hal yang menarik," jelasnya.
Menurut dia, masyarakat Kabupaten Banyumas terkenal lembut karena bukan berada di wilayah pantai.
Selain itu, kata dia, upah minimum kabupatennya tergolong rendah.
"Dan beliau sangat tertarik, bahkan menawarkan Kabupaten Banyumas untuk melakukan kerja sama sister city dengan salah satu provinsi atau kabupaten di RRT. Nanti akan kita tindak lanjuti," ungkapnya.
Akan tetapi dalam pembicaraan tersebut, Sadewo mengaku kepada Konjen RRT bahwa masa jabatannya sebagai Wakil Bupati Banyumas tinggal tersisa 1,5 bulan.
Dengan demikian, kata dia, rencana kerja sama tersebut diperkirakan baru dapat direalisasikan setelah Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024.
Dalam kesempatan terpisah, Konjen RRT di Surabaya Xu Yong mengharapkan kerja sama di bidang pendidikan, perdagangan, serta kepariwisataan antara RRT dan Kabupaten Banyumas bisa terealisasi.
"Dan menyejahterakan rakyat kedua negara," katanya.
Ia pun mengucapkan selamat atas penyelenggaraan Festival Budaya Tionghoa dan Peresmian Pusat Kebudayaan Mandarin Puhua dengan harapan memperoleh kesuksesan.
Festival Budaya Tionghoa dengan tema "Melalui Budaya, Membangun Persahabatan" tersebut menampilkan berbagai seni budaya Tiongkok, Banyumas, dan kolaborasi Tiongkok-Banyumas.
Baca juga: Wabup Banyumas: Puhua School wujud keberagaman bangsa Indonesia
Saat ditemui wartawan di sela acara Festival Budaya Tionghoa dan Peresmian Pusat Kebudayaan Mandarin Puhua yang diselenggarakan oleh Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan Purwokerto atau Puhua School, Rabu, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengaku sempat berbincang dengan Konsulat Jenderal RRT di Surabaya Xu Yong usai memberi sambutan dalam acara tersebut.
"Saya tadi ngobrol berdua dengan Konjen. Saya menceritakan tentang peluang investasi di Kabupaten Banyumas, apa sih hal yang menarik," jelasnya.
Menurut dia, masyarakat Kabupaten Banyumas terkenal lembut karena bukan berada di wilayah pantai.
Selain itu, kata dia, upah minimum kabupatennya tergolong rendah.
"Dan beliau sangat tertarik, bahkan menawarkan Kabupaten Banyumas untuk melakukan kerja sama sister city dengan salah satu provinsi atau kabupaten di RRT. Nanti akan kita tindak lanjuti," ungkapnya.
Akan tetapi dalam pembicaraan tersebut, Sadewo mengaku kepada Konjen RRT bahwa masa jabatannya sebagai Wakil Bupati Banyumas tinggal tersisa 1,5 bulan.
Dengan demikian, kata dia, rencana kerja sama tersebut diperkirakan baru dapat direalisasikan setelah Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024.
Dalam kesempatan terpisah, Konjen RRT di Surabaya Xu Yong mengharapkan kerja sama di bidang pendidikan, perdagangan, serta kepariwisataan antara RRT dan Kabupaten Banyumas bisa terealisasi.
"Dan menyejahterakan rakyat kedua negara," katanya.
Ia pun mengucapkan selamat atas penyelenggaraan Festival Budaya Tionghoa dan Peresmian Pusat Kebudayaan Mandarin Puhua dengan harapan memperoleh kesuksesan.
Festival Budaya Tionghoa dengan tema "Melalui Budaya, Membangun Persahabatan" tersebut menampilkan berbagai seni budaya Tiongkok, Banyumas, dan kolaborasi Tiongkok-Banyumas.
Baca juga: Wabup Banyumas: Puhua School wujud keberagaman bangsa Indonesia