Semarang (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Semarang, Jawa Tengah mengimbau masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap hewan-hewan peliharaannya, seperti kucing dan anjing agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
"Kami berharap masyarakat bertanggung jawab terhadap hewan peliharaannya ya. Perlakukan dengan baik" kata Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur, di Semarang, Selasa.
Sebab, keberadaan kucing liar di permukiman sebenarnya tidak lepas dari andil masyarakat yang melepasliarkan hewan peliharaannya sehingga populasinya menjadi tidak terkendali.
Sebagai bentuk tanggung jawab, menurut dia, hewan-hewan peliharaan harus dipenuhi hak-haknya, diberikan vaksinasi, pakan yang sehat, dan diperlakukan dengan penuh kasih sayang.
"Kalau memang tidak mampu memelihara lebih dari satu, lakukan sterilisasi supaya tidak berkembang banyak. Karena itu (banyaknya kucing liar) jadi masalah ya, makanya kami kampanyekan peliharalah hewan secara bertanggung jawab," katanya.
Untuk vaksinasi hewan, kata dia, bisa didapatkan di pusat kesehatan hewan (puskeswan) secara gratis, khususnya vaksinasi rabies, sedangkan untuk sterilisasi memang belum bisa.
"Memang kami memiliki keterbatasan, baik sumber daya maupun dana sehingga tidak semua bisa dilakukan sterilisasi. Rata-rata (sterilisasi) di klinik swasta bisa sampai Rp1,3 hingga 1,5 juta," katanya.
Biaya tersebut, kata dia, belum termasuk biaya perawatan hewan pascasterilisasi, sebab biasanya justru membutuhkan lebih banyak biaya untuk memulihkan hewan pascaoperasi.
Hernowo mengaku selama ini Distan Semarang menggandeng sejumlah komunitas, termasuk Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk melakukan sterilisasi terhadap kucing-kucing liar.
"Makanya, yang lalu kami kerja sama dengan beberapa relawan. Kami mencoba lakukan hal sama dengan PDHI. Namun, kan tidak semua karena anggaran untuk sterilisasi juga terbatas," katanya.
Mengenai masyarakat yang sempat dihebohkan dengan sejumlah kucing liar di Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Sabtu (29/7) lalu, yang ditangkap warga sekitar dan dinas pemadam kebakaran karena khawatir mengidap rabies, Hernowo meminta masyarakat tidak perlu khawatir.
"(Kucing) Yang kami ambil di Gajahmungkur itu keempatnya sehat kok. Bisa dilihat di kantor kami. Jawa Tengah ini sebenarnya masih daerah bebas rabies ya, hanya ketakutan-ketakutan masyarakat saja. Tidak perlu panik," pungkasnya.
Baca juga: Distan Semarang gandeng komunitas kendalikan populasi kucing liar
Berita Terkait
Pemkab Klaten antisipasi penularan antraks dari Gunungkidul
Jumat, 15 Maret 2024 10:01 Wib
Solo targetkan 50.115 anak terima vaksin polio
Kamis, 18 Januari 2024 15:01 Wib
Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus
Kamis, 18 Januari 2024 7:44 Wib
Pemkot Semarang target vaksinasi polio sasar 202.989 anak
Selasa, 16 Januari 2024 8:38 Wib
Pemprov Jateng minta 3,9 juta sasaran vaksinasi polio datangi Pos PIN
Senin, 15 Januari 2024 15:16 Wib
Pemkab Klaten sebut vaksinasi satu-satunya cara putus penularan polio
Senin, 15 Januari 2024 15:10 Wib
Ratusan anak di Solo Jateng ikuti vaksinasi polio
Senin, 15 Januari 2024 11:58 Wib
Temanggung targetkan 86.336 anak mendapat vaksinasi polio
Kamis, 11 Januari 2024 8:51 Wib