Semarang (ANTARA) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah menggencarkan Gerakan Makan Bersama sebagai upaya memperkuat kedekatan emosional (bonding) antara orang tua (ortu) dengan anak.
“Bonding orang tua dan anak sangat penting agar anak merasa dirinya aman, nyaman, mendapat dukungan, dan merasa diakui,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah (Jateng) Siti Atikoh Ganjar Pranowo melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Rabu.
Menurut dia, kedekatan orang tua dengan anak bisa dibentuk dengan berbagai cara, salah satunya dengan makan bersama keluarga.
Melalui makan bersama lanjutnya, komunikasi bisa terjalin. Apalagi jika orang tua secara proaktif menanyakan kondisi anak.
“Di situ kita bisa mengidentifikasi apakah anak kita ada masalah di sekolahan, kemudian komunikasi dengan anak juga bisa dibentuk di situ,” ujarnya.
Cucu dari Kiai Hisyam Kalijaran itu menuturkan dari hal itu kemudian orang tua bisa mengidentifikasi jika sang anak sedang menghadapi suatu masalah atau tidak, seperti perundungan.
“Itu bisa teridentifikasi dari awal. Jadi orang tua bisa melakukan treatment sejak dini,” katanya.
Atikoh menilai kegiatan makan bersama harus diupayakan minimal sehari sekali, meskipun menjadi kendala bagi keluarga yang kedua orang tuanya bekerja.
“Kita jadi tahu di situ, sosialisasi anak di sekolah seperti apa, lingkungannya seperti apa, istilahnya soft skill anak kita seperti apa. Jadi makan di meja makan tidak hanya terkait dengan gizi, tapi juga pembentukan karakter,” ujarnya.