Basarnas cari 11 ABK yang kapal terbakar di Samudra Hindia
Cilacap (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) mencari 11 anak buah kapal (ABK) yang belum diketahui keberadaannya setelah Kapal Motor Serba Prima 8 asal Cilacap mengalami kebakaran di Samudra Hindia.
"Upaya pencarian dilakukan oleh tim dari Basarnas Jakarta yang peralatannya memadai karena lokasinya cukup jauh, sekitar 200 mil dari Cilacap atau agak dekat dengan perairan Pulau Christmas, Australia," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Cilacap Adah Sudarsa di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Basarnas Banten, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menginformasikan kepada kapal-kapal nelayan maupun kapal niaga yang berada di sekitar lokasi kejadian ikut membantu pencarian.
Selain itu, kata dia, Basarnas juga sudah berkoordinasi dengan pihak Australia untuk ikut membantu pencarian terhadap 11 ABK tersebut mengingat lokasi kejadian berdekatan dengan Pulau Christmas.
Sementara itu, Ketua Koperasi Unit Desa "Mino Saroyo" Cilacap (koperasi nelayan, red.) Untung Jayanto mengatakan berdasarkan instruksi Ketua DPC HNSI Kabupaten Cilacap dan pemilik kapal yang terbakar, kapal-kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian diminta untuk ikut mencari 11 ABK KM Serba Prima 8.
"Kebetulan kapal milik Pak Rudiyanto atau Che Cai banyak dan berangkat berombongan dengan kapal yang terbakar. Jadi begitu mendapat kabar kebakaran tersebut, Bos Che Cai langsung menginstruksikan kapal-kapal lainnya untuk ikut mencari korban," katanya.
Menurut dia, seluruh ABK KM Serba Prima 8 telah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan karena persyaratannya lengkap.
Berdasarkan data Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cilacap, KM Serba Prima 8 diketahui bertolak dari Dermaga PPSC, pada Rabu (5/4), dengan membawa 14 ABK untuk mencari ikan di Samudra Hindia.
Akan tetapi pada hari Selasa (16/5), sekitar pukul 23.15 WIB, kapal yang sedang berada pada posisi 8,27 derajat lintang selatan dan 105,19 derajat bujur timur atau dekat Pulau Christmas, Australia, itu terbakar di bagian knalpot atas kapal saat seluruh ABK sedang tidur.
Ketika mengetahui kebakaran tersebut, seluruh ABK berusaha memadamkan api, namun tidak bisa karena kobaran api telah membesar.
Oleh karena itu, seluruh ABK melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut atau jangkar apung. Akan tetapi setelah api mulai agak padam sekitar pukul 04.00 WIB, dua orang ABK memisahkan diri dari yang lainnya karena berinisiatif berenang mengejar KM Serba Prima 8 dan naik kapal, sedangkan 11 ABK masih berpegangan parasut.
Selanjutnya, pada hari Rabu (17/5), sekitar pukul 11.35 WIB, dua ABK yang diketahui bernama Nur Hasim (36) dan Hari Setiawan (38), keduanya warga Kabupaten Pemalang, berhasil diselamatkan oleh KM Hasil Selalu 2 yang melintas di sekitar KM Serba Prima 8 yang sudah padam di posisi 8,24 derajat lintang selatan dan 102,27 derajat bujur timur.
KM Hasil Selalu 2 yang sedang dalam perjalanan pulang ke Cilacap itu selanjutnya bersandar di Dermaga PPSC pada hari Jumat (19/5), pukul 02.35 WIB, sedangkan 11 ABK lainnya masih dalam pencarian oleh kapal-kapal yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Saat kejadian, angin bergerak dari arah timur ke barat sedangkan arus dari barat ke timur, sehingga KM Serba Prima 8 yang terbakar larat atau hanyut ke arah barat, namun 11 ABK yang berada di jangkar parasut larat ke arah timur.
Ke-11 ABK yang masih dalam pencarian terdiri atas Andri Budi Nugroho, Arifudin, Dimas Andi, Dodi Irawan, Masiman, Prima Ayatuloh, Selamet Mas Dedi, Sutikno, Suwandi, Teguh Santoso, dan Wamoto.
Sementara nahkoda KM Serba Prima 8 yang bernama Agus Setiawan diketahui telah pulang beberapa hari sebelum kejadian kebakaran. Sebelumnya, Agus Setiawan menghubungi pemilik kapal guna meminta izin untuk pulang ke Cilacap karena istrinya akan melahirkan.
Oleh karena itu, Agus Setiawan pulang ke Cilacap dengan menumpang kapal lain yang masih satu perusahaan dan akan kembali ke Dermaga PPSC, sedangkan KM Serba Prima 8 dioperasikan oleh wakil nakhoda atas nama Teguh Santoso untuk perjalanan pulang ke Cilacap.*
"Upaya pencarian dilakukan oleh tim dari Basarnas Jakarta yang peralatannya memadai karena lokasinya cukup jauh, sekitar 200 mil dari Cilacap atau agak dekat dengan perairan Pulau Christmas, Australia," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Cilacap Adah Sudarsa di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Basarnas Banten, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menginformasikan kepada kapal-kapal nelayan maupun kapal niaga yang berada di sekitar lokasi kejadian ikut membantu pencarian.
Selain itu, kata dia, Basarnas juga sudah berkoordinasi dengan pihak Australia untuk ikut membantu pencarian terhadap 11 ABK tersebut mengingat lokasi kejadian berdekatan dengan Pulau Christmas.
Sementara itu, Ketua Koperasi Unit Desa "Mino Saroyo" Cilacap (koperasi nelayan, red.) Untung Jayanto mengatakan berdasarkan instruksi Ketua DPC HNSI Kabupaten Cilacap dan pemilik kapal yang terbakar, kapal-kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian diminta untuk ikut mencari 11 ABK KM Serba Prima 8.
"Kebetulan kapal milik Pak Rudiyanto atau Che Cai banyak dan berangkat berombongan dengan kapal yang terbakar. Jadi begitu mendapat kabar kebakaran tersebut, Bos Che Cai langsung menginstruksikan kapal-kapal lainnya untuk ikut mencari korban," katanya.
Menurut dia, seluruh ABK KM Serba Prima 8 telah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan karena persyaratannya lengkap.
Berdasarkan data Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cilacap, KM Serba Prima 8 diketahui bertolak dari Dermaga PPSC, pada Rabu (5/4), dengan membawa 14 ABK untuk mencari ikan di Samudra Hindia.
Akan tetapi pada hari Selasa (16/5), sekitar pukul 23.15 WIB, kapal yang sedang berada pada posisi 8,27 derajat lintang selatan dan 105,19 derajat bujur timur atau dekat Pulau Christmas, Australia, itu terbakar di bagian knalpot atas kapal saat seluruh ABK sedang tidur.
Ketika mengetahui kebakaran tersebut, seluruh ABK berusaha memadamkan api, namun tidak bisa karena kobaran api telah membesar.
Oleh karena itu, seluruh ABK melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut atau jangkar apung. Akan tetapi setelah api mulai agak padam sekitar pukul 04.00 WIB, dua orang ABK memisahkan diri dari yang lainnya karena berinisiatif berenang mengejar KM Serba Prima 8 dan naik kapal, sedangkan 11 ABK masih berpegangan parasut.
Selanjutnya, pada hari Rabu (17/5), sekitar pukul 11.35 WIB, dua ABK yang diketahui bernama Nur Hasim (36) dan Hari Setiawan (38), keduanya warga Kabupaten Pemalang, berhasil diselamatkan oleh KM Hasil Selalu 2 yang melintas di sekitar KM Serba Prima 8 yang sudah padam di posisi 8,24 derajat lintang selatan dan 102,27 derajat bujur timur.
KM Hasil Selalu 2 yang sedang dalam perjalanan pulang ke Cilacap itu selanjutnya bersandar di Dermaga PPSC pada hari Jumat (19/5), pukul 02.35 WIB, sedangkan 11 ABK lainnya masih dalam pencarian oleh kapal-kapal yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Saat kejadian, angin bergerak dari arah timur ke barat sedangkan arus dari barat ke timur, sehingga KM Serba Prima 8 yang terbakar larat atau hanyut ke arah barat, namun 11 ABK yang berada di jangkar parasut larat ke arah timur.
Ke-11 ABK yang masih dalam pencarian terdiri atas Andri Budi Nugroho, Arifudin, Dimas Andi, Dodi Irawan, Masiman, Prima Ayatuloh, Selamet Mas Dedi, Sutikno, Suwandi, Teguh Santoso, dan Wamoto.
Sementara nahkoda KM Serba Prima 8 yang bernama Agus Setiawan diketahui telah pulang beberapa hari sebelum kejadian kebakaran. Sebelumnya, Agus Setiawan menghubungi pemilik kapal guna meminta izin untuk pulang ke Cilacap karena istrinya akan melahirkan.
Oleh karena itu, Agus Setiawan pulang ke Cilacap dengan menumpang kapal lain yang masih satu perusahaan dan akan kembali ke Dermaga PPSC, sedangkan KM Serba Prima 8 dioperasikan oleh wakil nakhoda atas nama Teguh Santoso untuk perjalanan pulang ke Cilacap.*